"Pemotongan Hewan yg Unik dari Pulau Sandelwood"
Joshua Phasa
Hei satu lagi nic hal unik dari Indonesia Timur yaitu dari Pulau Sumba. Ada satu tradsisi Pemotongan/penyembelihan Kurban yang cukup menarik, yakni kerbau sebelum dipotong atau disembeli, diarak-arakin dulu, dan ada juga kebiasaan usil beberapa orang yaitu kerbau tersebut dipotong terlebih dahulu sudah diberi ramua-ramuan yang membuat kerbau itu merasa gatal atau panik, dan ramuan ini biasanya dimasukkan dalam dubur kerbau tersebut. Ada juga beberapa orang yang usil dengan memasukkan beberapa ramuan yang membuat kerbau tersebut kebal terhadap benda tajam seperti parang. Harapan orang tersebut adalah supaya kerbau tersebut merontah-rontah ketika dipotong atau disembelih dan ketika itu terjadi semua hadirin yang dalam upacara tersebut akan terhibur. Kemudian tali yang digunakan utk mengikat kerbau tersebut dililitkan cukup pada kedua tanduk kerbau saja, dan setiap ujung kedua tali tersebut dipegang oleh dua kelompok yang berlawanan arah. Setelah kedua kelompok sdh memegang secara erat kedua ujung tali tersebut, maka bunyi-bunyian sebagai alat musik khas Sumba seperti gong (Talla, dlm Bhs. Sumba), Tambur (Bedu) dan gendang lonjong (Mbamba) akan ditabu untuk menyemarakan upacara. Ketika alat musik ini ditabu akan terdengar teriakan yang menggelegar sebanyak 3X dan pekikan suara para wanita memberikan suasana meriah.
Kerbau akan meronta-ronta dan suasan semakin meriah, kemudian seorang laki-laki akan diberi parang atau kain tenun ikat Sumba sebagai tanda bahwa orang tersebutlah yang berhak untuk menyembeli kurban tersebut dan atau memberikan mandat kepada orang lain utk mewakilinya. Kerbau itu akan disoraki, dan ia akan semakin liar mendengar sorakan dan pekikan manusia, seseorang akan maju dengan sebilah parang yang sangat tajam sebagai senjata yang digunakan utk menyembeli kerbau tersebut,kemudian dengan perhitungan yang matang, dan butuh kecekatan, parang tersebut berkelebat tepat di bagian tenggorokan kerbau tersebut, dan jika parang itu benar-benar tajam dan perhitungannya tepat maka seketika itu juga leher kerbau itu akan tersayat menganga dan mengucurkan darah. Tapi jika prang tersebut kurang tajam atau sasaran melesat maka bisa-bisa yang terjadi, tali kerbau itu akan putus dan melarikan diri, beberapa ortang akan berteriak histeris tapi yang lainnya akan berteriak sukacita karena suasana semakin meriah. Inilah sekelumit gambaran persembahan Kurban di Pulau Sumba.
Hei satu lagi nic hal unik dari Indonesia Timur yaitu dari Pulau Sumba. Ada satu tradsisi Pemotongan/penyembelihan Kurban yang cukup menarik, yakni kerbau sebelum dipotong atau disembeli, diarak-arakin dulu, dan ada juga kebiasaan usil beberapa orang yaitu kerbau tersebut dipotong terlebih dahulu sudah diberi ramua-ramuan yang membuat kerbau itu merasa gatal atau panik, dan ramuan ini biasanya dimasukkan dalam dubur kerbau tersebut. Ada juga beberapa orang yang usil dengan memasukkan beberapa ramuan yang membuat kerbau tersebut kebal terhadap benda tajam seperti parang. Harapan orang tersebut adalah supaya kerbau tersebut merontah-rontah ketika dipotong atau disembelih dan ketika itu terjadi semua hadirin yang dalam upacara tersebut akan terhibur. Kemudian tali yang digunakan utk mengikat kerbau tersebut dililitkan cukup pada kedua tanduk kerbau saja, dan setiap ujung kedua tali tersebut dipegang oleh dua kelompok yang berlawanan arah. Setelah kedua kelompok sdh memegang secara erat kedua ujung tali tersebut, maka bunyi-bunyian sebagai alat musik khas Sumba seperti gong (Talla, dlm Bhs. Sumba), Tambur (Bedu) dan gendang lonjong (Mbamba) akan ditabu untuk menyemarakan upacara. Ketika alat musik ini ditabu akan terdengar teriakan yang menggelegar sebanyak 3X dan pekikan suara para wanita memberikan suasana meriah.
Kerbau akan meronta-ronta dan suasan semakin meriah, kemudian seorang laki-laki akan diberi parang atau kain tenun ikat Sumba sebagai tanda bahwa orang tersebutlah yang berhak untuk menyembeli kurban tersebut dan atau memberikan mandat kepada orang lain utk mewakilinya. Kerbau itu akan disoraki, dan ia akan semakin liar mendengar sorakan dan pekikan manusia, seseorang akan maju dengan sebilah parang yang sangat tajam sebagai senjata yang digunakan utk menyembeli kerbau tersebut,kemudian dengan perhitungan yang matang, dan butuh kecekatan, parang tersebut berkelebat tepat di bagian tenggorokan kerbau tersebut, dan jika parang itu benar-benar tajam dan perhitungannya tepat maka seketika itu juga leher kerbau itu akan tersayat menganga dan mengucurkan darah. Tapi jika prang tersebut kurang tajam atau sasaran melesat maka bisa-bisa yang terjadi, tali kerbau itu akan putus dan melarikan diri, beberapa ortang akan berteriak histeris tapi yang lainnya akan berteriak sukacita karena suasana semakin meriah. Inilah sekelumit gambaran persembahan Kurban di Pulau Sumba.
Comments