Kumpulan Renungan Pribadi dlm Kitab Mazmur


RENUNGAN PRIBADI
 MAZMUR 1:1-6
            Pemazmur mendahului bait ini dengan kata “berbahagia” yakni setiap orang yang menikmati Firman Tuhan dengan merenungkannya “siang dan malam”. Suatu waktu yang bukan hanya dibatasi oleh ukuran waktu biasanya yaitu 24 jam sehari, tetapi dalam waktu yang tidak terbatas. Hal ini menunjukkan kecintaan umat Israel kepada Taurat Tuhan, dimana Taurat Tuhan selain sebagai Firman Tuhan tetapi sekaligus sebagai hukum atau undang-undang yang berlaku di  dalam kehidupan bangsa Israel. Hidup manusia yang merenungkan Firman Tuhan digambarkan seperti sebuah pohon yang hidup di tepi aliran sungai yang berbuah pada musimnya dan tetap subur walapun dalam keadaan kritis di sekelilingnya. Hal ini dikontarskan pula hidup orang yang tidak bersandar pada Firman Tuhan digambarkan seperti sekam yang ditiup angin ke sana kemari. Hal ini sama seperti orang yang diombang-ambingkan oleh angin pengajaran dan pada akhirnya tidak kuat dalam pencobaan karena tidak ada tempat berpijak dan tempat bergayut yang cukup untuk menopangnya sehingga dengan mudah jatuh ke dalam pencobaan.
MAZMUR 2: 1-12
Bagian mazmur ini merupan Firman Tuhan yang bersifat eskatologis tentang janji kedatangan sang Raja Pembebas bangsa Israel pada Khususnya, dan semua orang percaya pada umumnya. Melalui janji Tuhan ini pemazmur memberitahukan kepada umat Israel apa yang menjadi respon mereka terhadap janji Tuhan ini selain beribadah kepadanya dengan penuh hormat dan bersukacita atas janji pembebasan Tuhan ini. Kedatangan sang Raja tersebut dilukiskan dengan kebesaran-Nya yang akan memerintah bumi ini dengan kebijaksanaan sejati. Sekali lagi pemazmur mengatakan bahwa yang berbahagia adalah setiap orang yang mencari perlindungan kepada Raja tersebut, yang memelihara kesetiaan-Nya sampai selama-lamanya. Jaminan keamanan selalu ada asalkan selalu berpegang pada janji-Nya.
MAZMUR 3: 1-9
Dari doa Daud ini terlihat bahwa dalam kehidupan Daud ia mempertaruhkan nyawahnya sepenuhnya kepada Tuhan karena ia tahu bahwa penyertaan Tuhan dalam hidupnya selalu ada dan selalu nyata. Pengalaman berperang tidak membuat Daud sombong, tetapi dengan kesadaranya, ia mengakui bahwa semuanya itu oleh karena pertolongan Tuhan yang meluputkannya dari setiap musuh-musuh yang mengancam keselamatanya. Seharusnya demikian pulalah pandangan hidup manusia dalam menyikapi hidup ini, sehingga dalam setiap tindakannya selalu berpusat kepada Allah dan mengandalkan Allah dalam kehidupan ini.
MAZMUR 4: 1-9
Dalam mazmur ini terdapat tiga bait yang kelihatannya berdiri sendiri, namun sebenarnya satu kesatuan yang utuh dimana pemazmur menyatakan suatu doa denagn kerangka dan pemahaman teologis yang logis. Yang berhak membenarkan orang berdosa hanyalah Allah, karena ia adalah hakim yang adil (2). Kesejajaran dengan ayat ini terdapat dalam ayat 4 bahwa Allah mendengarkan doa-doa orang yang dipilih-Nya dan yang dikasihi-Nya. Jawaban Tuhan membuat pemazmur bersukacita, bahkan sukacitanya melebihi sukacita orang-orang yang hidupnya berkelimpahan. Oleh sebab itu biarlah hidup kita juga dipenuhi dengan sukacita sorgawi karena doa-doa kita selalu ada jawabannya, yang walaupun jawabannya tidak sesuai dengan yang kita ingini, tetapi Allah lebih tahu tentang apa yang kita butuhkan.
MAZMUR 5: 1-13
Rupanya mazmur ini juga masih berbicara, tentang doa-doa pemazmur, di malam hari, dimana pemazmur memaparkan kebobrokan-kebobrokan manusia, dan mungkin saja hal-hal yang dituliskan oleh pemazmur dalam ayat 5-7 merupakan gambaran diri manusia pada umumnya dan diri pemazmur sendiri pada khususnya. Namun yang dapat dipelajari dalm teks ini adalah kesadaran pemazmur bahwa jika bukan karena kasih Allah yang begitu besar tidak mungkin ia mendapat tempat di hadapan hadirat Allah,demikian juga bagi setiap orang yang berdosa pada umumnya. Orang yang dibenarkan oleh Allah, ia akan hidup selamanya dengan mengandalkan Allah, oleh sebab itu berkat Allah akn selalu nyata dalam kehidupan orang yang berlindung kepada-Nya. Demikian jugalah seharusnya hidup saya yang sudah ditebus dosanya oleh Yesus Kristus, melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib.
MAZMUR 6: 1-11
Permohonan ampun yang diucapkan oleh Daud, menggambarkan merananya hidup setiap orang yang jauh dari Tuhan. Selama dalam keadaan seperti ini Daud melihat bahwa masih cukup waktu untuk bertobat karena pertolongan Tuhan masih ada. Sebab seruan pertobatan manusia ketika mati atau berada dalam alam maut tidak akan mendapat respon dari Allah. Oleh sebab itu selama ada kesempatan maka kesempatan itu harus dipergunakan untuk mengenal Allah lebih dekat dan menikmati kasih-Nya melalui ketertundukan sepenuhya di bawah otoritas-Nya. Seharusnya orang yang hidup dibawah otoritas Allah hidupnya juga harus membenci kejahatan yang dalam setiap sisi kehidupannya merasukinya untuk menjauhkannya dari Allah.
MAZMUR 7: 1-18
Suatu teladan yang diberikan oleh Daud adalah ia membawa perkaranya kepada Hakim yang Agung yaitu Allah. Daud tahu dengan pasti bahwa tempat ia mengadu hanya kepada Tuhan, tidak ada yang lain yang dapat menyelesaikan permasalahannya. Daud tidak mengambil resiko dengan menghakimi orang yang memusuhinya, namun ia mengadukannya kepada Tuhan. Dalam ayat 7, Daud mengatakan “Bangkitlah untuk menolong aku, sebab Engkau menuntut keadilan” (BIS). Dalam hal ini dapat dilihat bahwa puncak kemarahan Daud ia curahkan kepada Allah, bukan kepada orang yang membencinya. Bukan berarti bhwa Daud marah kepada Allah, tetapi memiliki satu konsep berpikir bahwa yang lebih mengetahui kedalaman dari permasalahanya adalah Allah sendiri, jadi Allah-lah yang mampuh untuk melepaskannya dari permasalahannya.
Dalam ayat-ayat selanjutnya khususnya dalam ayat 17 (BIS) Daud tidak lupa untuk mengucap syukur atas jawaban Tuhan terhadap permasalahan yang ia hadapi. Hal ini mengajarkan saya secara khusus bahwa. Akhir dari sebuah permasalahan pasti ada jawabannya. Jawaban yang diberikan oleh Tuhan pasti menurut keadilan-Nya yang tertinggi. Menjadi respon bagi saya adalah adalah mengucapkan syukur atas jawaban Tuhan terhadap persoalan hidup yang saya alami.
MAZMUR 8: 1-9
Dalam Mazmur ini merupakan perenungan pemazmur akan dirinya. Pemazmur mengemukakan dua hal yang paradoks. Pemazmur mempertanyakan siapa manusia itu. Pertanyaan ini merupakan suatu bentuk perenungan mendalam akan siapa manusia, atau apakah manusia. Di hadapan Pencipta manusia menurut pemazmur adalah ciptaan yang paling hina, namun dijadikan berarti oleh Allah sehingga menjadi mulia dimata-Nya. Walaupun manusia adalah makhluk yang hina, namun ia diberi kuasa atas bumi ini. Inilah dua paradoks yang diberikan oleh pemazmur. Berkat yang terkandung di dalam mazmur ini yaitu makna menjadi manusia yakni untuk memuliahkan Allah dan menikmati kasih-Nya melalui pemeliharaan bumi ini.
MAZMUR 9:1-21
Pemazmur mendahulukan ucapan sykurnya kepada Tuhan, kemudian ia memberikan alas an mengapa ia mengucap syukur kepada Tuhan. Dalam bait berikutnya dapat dilihat bahwa pemazmur mengucap syukur karena Tuhan menjalankan keadilan-Nya di dalam dunia ini. Pemazmur menyadari bahwa pengadilan Allah adalah sungguh-sungguh adil. Oleh sebab itu pemazmur hendak menyampaikan kepada setiap orang bahwa Allah adalah yang Mahabijaksana. Dengan demikian setiap orang hanya boleh mengadu kepada-Nya, karena keputusan tertinggi berada pada-Nya. Implikasinya bagi saya adalah menyadari bahwa keadilan di dunia ini sudah hampir punah oleh karena perbuatan manusia, tetapi ada satu pribadi yang bertindak secara adil dan penuh kasih yaitu Allah. Dengan demikian untuk menemukan keadilan sejati hanya berada pada Allah. Keadilan Allah harus diberitakan kepada seluruh umat manusia.
MAZMUR 10: 1-18
            Banyak umat percaya yang mengakui bahwa Allah itu ada, tetapi tidak sedikit orang juga yang tidak percaya bahwa Allah itu ada. Hal inipun sudah dilihat dalam zaman penulisan sang pemazmur. Namun kini yang terjadi adalah orang yang mengakui bahwa Allah itu, ternyata dalam praktik kehidupan sehari-harinya tidak mencerminkan bahwa ia tahu Allah itu ada. Oleh sebab itu pemazmur berseruh kepada Tuhan supaya Tuhan menampakkan kuasa-Nya dan menghukum setiap orang fasik.sekali lagi pemazmur dengan jujur berkata kepada Allah bahwa hanya Allah yang berhak untuk menghukum setiap pelanggaran manusia.
MAZMUR 11: 1-7
            Pemazmur menggambar secara figuratif  bahwa Tuhan “mata-Nya mengamat-amati…sorot mata-Nya menguji. Hal ini dikatakan oleh pemazmur karena pemazmur melihat bahwa keadilan di dunia ini tidak ada lagi setiap orang cendrung mau berbuat curang. Berbeda dengan sifat Tuhan yang Mahaadil, dan membenci ketidakadilan yang diperbuat umat-Nya, serta tidak tanggung-tanggung menghukum orang yang berlaku tidak adil. Oleh sebab itu hanya kepada Allah saja keadilan itu ditemui. Selanjutnya setiap orang yang berbuat adil akan mendapat pahala. Pahalanya adalah dapat berjumpah dengan Allah, atau dengan kata lain ia akan memperoleh keselamatan dan hidup kekal. Hal inilah yang dirindukan oleh saya. Saya juga mau berlaku adil, karena Allah Mahaadil dan mencintai keadilan.
MAZMUR 12: 1-9
            Dalam Mazmur ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama (1-5), berbicara tentang kecurangan manusia, sehingga tidak meperhatikan hak orang lain dan bertindak semaunya. Bagian kedua (6-9), berbicara tentang respon Tuhan terhadap orang yang berlaku curang. Ada janji Tuhan dalam bagian ini. janji Tuhan adalah, Ia akan memberikan keselamatan bagi mereka yang tertindas. Janji Tuhan ini adalah pasti, dengan satu syarat bahwa seseorang yang tertindas tersebut benar-benar merindukannya. Dengan pengertian bahwa orang tersebut benar-benar menyerahkan permasalahannya tersebut dalam kebijaksanaan Tuhan yang bertindak secara adil.
MAZMUR 13: 1-6
            Mazmur ini merupakan doa Daud kepada Tuhan, dengan mengharapkan pertolongan dari Tuhan. Pada ayat-ayat awal pemazmur memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada Tuhan. Bentuk pertanyaan ini tidak mengharapkan jawaban, karena sebenarnya jawaban dari pertanyaan tersebut sudah terjawab. Jawabannya ada dalam ayat 6, pemazmur mengatakan “…hatiku bersorak-sorai karena penyelamatan-Nya….Ia telah berbuat baik kepadaku”. Jadi sesungguhnya pemazmur sedang memuji kebaikan Tuhan, karena Tuhan telah membalaskan perbuatan orang jahat yang menindas haknya. Implikasinya adalah, dalam menyelesaikan sebuah masalah jangan menyelesaikan dengan kekuatan sendiri tetapi menyerahkannya hanya kepada Tuhan biarlah Tuhan saja yang menyelesaikannya.
MAZMUR 14: 1-7
            Mazmur ini berbicara tentang keberdosaan manusia yang terjadi secara universal. Pemazmur dengan sadar mengatakan bahwa “tidak ada seorang pun yang berbuat baik, bahkan tidak ada seorang pun” (ayat 3b). Penekanan pemazmur dalam hal ini merupakan bentuk kesadaran pemazmur bahwa kejatuhan manusia begitu berakibat buruk, sehingga manusia membutuhkan suatu pertolongan dari yang Mahakuasa. Pemazmur menggambarkan pertolongan Allah kepada manusia dosa dengan peristiwa pembebasan umat Israel dari penguasa Mesir. Tanggapan umat Israel adalah sangat bersukacita atas pertolongan Tuhan ini.
MAZMUR 15: 1-5
            Pemazmur menggambarkan bagaimanakah hidup orang-orang yang berbuat baik dan benar di hadapan Allah tidak akan tergoyahkan. Kebaikan-kebaikan tersebut menurut pemazmur adalah berkata dengan jujur, tidak memfitnah, tidak mencelah, menghormati orang yang takut kepada Tuhan, tidak memberikan sesuatu dengan harapan ada imbalan, dan tidak menerima suap untuk menindas orang yang lemah. Bagi pemazmur orang seperti ini akan dikenan oleh Tuhan sehingga ia akan bergaul dengan Tuhan. Namun kenyataannya sedikit sekali orang yang dapat berbuat baik dan bahkan hamper tidak ada dapat berbuat baik dengan sempurnah. Oleh sebab itu kita membutuhkan pertolongan dari Tuhan untuk memperoleh kemampuan dalam berbuat sesuatu yang baik di mata sesame dan terlebih lagi di mata Tuhan.
MAZMUR 16:1-11
            Dalam mazmur ini merupakan ungkapan pemazmur kepada Tuhan sebagai bentuk pengakuan pemazmur bahwa YHWH adalah Tuhannya, yang menyelamatkannya dari kematian dan terutama dari dosa. Ungkapan ini merupakan ungkapan pengabdiannya kepada Tuhan yang sungguh-sungguh, itulah sebabnya ia mengatakan bahwa, “Tuhan adalah bagian warisanku dan pialahku…”(ayat 5), “aku senantiasa menempatkan Tuhan di hadapanku…”(ayat 8), “Engkau akan menyatakan kepadaku aluran kehidupan.” Aplikasinya, adalah tidak ada yang lebih berharga di dunia ini selain menjadi milik kepunyaan Tuhan. Sebagai milik kepunyaan Tuhan, maka apapun yang dimiliki adalah dari Tuhan, untuk Tuhan, karena hanya oleh karena Tuhanlah manusia berada di dalam dunia ini, dan dapat berkarya.
MAZMUR 17:1-15
            Mazmur ini merupakan doa pemazmur kepada Tuhan pada waktu ia berada dalam kesesakan. Pemazmur tahu bahwa tempat ia berlindungan hanya kepada Allah. Berkaitan dengan keterangan yang diberikan bahwa ada, “musuh berjalan mengelilingi aku melawan jiwaku.” Itulah sebabnya pemazmur menyampaikan kepada Tuhan, supaya ia mendapat perlindungan dari-Nya, “Jagalah aku seperti biji mata sembunyikanlah aku di dalam naungan sayap-Mu.” Demikian pulalah seharusnya saya ketika saya berada dalam kesesakan maka tempat saya mencari kelepasan hanyalah pada Tuhan, karena pada Tuhan pasti ada jalan keluar dan perlindungan. Tuhan menjaga umat-Nya seperti biji mata-Nya, menunjukkan betapa hati-hatinya Ia menjaga umat-Nya supaya tetap berada bersama dengan-Nya.
MAZMUR 18:1-19
            Mazmur ini merupakan tanggapan pemazmur kepada Tuhan atas jawaban doanya, karena Tuhan telah menjaganya dan melepaskanya dari marabahaya yang mengancam keselamatan jiwanya. Dalam mazmur ini pemazmur mengatakan bahwa Allah adalah, “…bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! hal ini menggambarkan suatu keadaan yang genting dimana Allah berperan menjadi penyelamatnya. Setelah penyelamatan terjadi maka pemazmur menyatakan pujian syukurnya. Hal ini adalah suatu teladan yang mestinya harus dituruti oleh setiap orang percaya, termasuk saya pun harus mengikuti teladan ini.
MAZMUR 18:20-28
            Dalam bagian ini Daud  menggambarkan sukacitanya atas ketulusannya dalam memuji Tuhan yang berasal dari hati nuraninya dan bukan dari suara kedagingannya. Bagian ini juga Daud memuji dirinya sendiri karena ia melakukan kehendak Tuhan dan Tuhan membalaskannya dengan memberikan pahala kepadanya. Dalam hal ini saya melihat bahwa memuji diri sendiri sebenarnya bukanlah hal yang salah karena dalam hal ini bukan kesombongan tetapi bentuk pujian kepada Tuhan karena Tuhan memampuhkan umatnya untuk melakukan kehendak-Nya.
MAZMUR 18:29-50
            Dalam keberhasilan Daud, ia melihat kembali ke belakang atas berbagai keberhasilan yang telah ia capai. Daud menyadari bahwa apa yang ia capai itu semua karena kebaikan Tuhan. Tuhan telah membrikan kemenangan dan kesuksesan dalam setiap peperangan yang ia lakukan. Daud merasakan bahwa Tuhan memberikan kekuatan, kecakapan, dan hikmat baginya untuk menalankan visi misisnya. Kadang sedikit sekali waktu yang saya siapkan untuk melihat kembali apa-apa saja yang telah capai. Kalaupun saya melihat dan merasakannya, namun sedikit sekali saya menyadari bahwa itu semata-mata karena Tuhan. Melalui Mazmur ini saya mau berubah.
MAZMUR 19:1-15
            Mazmur ini mencatat bagaimana peranan wahyu umum dalam mengekspresikan kemahakuasaan sang Pencipta. Keajaiban langit atau angkasa raya menceritakan adanya suatu Pribadi yang Mahaagung yang menatanya sedemikian rupa. Masing-masing benda di angkasa raya menceritakan tentang Sang Pencipta dengan keunikan yang beraneka ragam. Dari keindahan lagit dan cakrawala, dari keindahan pancaran sang mentari menyiratkan adanya Allah yang Mahaagung yang senatiasa mengaturnya sesuai dengan kehendak-Nya. Jika alam semesta dapat menceritakan keajaiban Sang Pencipta, lalu bagimanakah perananku sebagai mahkluk hidup yang buat dengan tangan Allah sendiri. Jawabannya ada dalam praktek hidupku.

MAZMUR 20:1-1-10
            Berdoa untuk orang lain sudah diajarkan oleh pemazmur dalam bagian ini. Berdoa bagi kesuksesan orang lain, bukan suatu hal yang salah, karena tindakan ini merupakan wujud dari kepedulian terhadap orang lain. Doa ini dibangun dengan dasar iman yang kokoh, artinya adalah seseorang dengan yakin berdoa kepada Tuhan bahwa Tuan akan menjawab doanya sesuai dengan kehendak Tuhan. Aplikasinya adalah, ada banyak orang di dunia ini yang membutuhkan support untuk menjalani kehidupan ini. Ada banyak orang yang tidak mau belajar dari kegagalanya, sehingga ia tidak mau lagi untuk berusaha. Bagaimanakah kipra saya dalam hal ini? satu hal yang bisa dilakukan adalah berdoa memohon pertolongan dari Tuhan.
MAZMUR 21:1-14
            Nyanyian dalam mazmur ini merupakan ungkapan syukur atas kemenangan seorang raja dalam medan peperangan. Di dalamnya berisi puji-pujian kepada Allah karena pertolongan-Nyalah raja memperoleh kemenangan. Pemazmur dengan sadar mengatakan bahwa kemengan raja semata-mata karena kehendak Tuhan, sehingga apa yang dimohonkan raja kepada Allah, Ia menjawabnya. Musuh-musuh sang raja terkalahkan oleh karena kekuatan Tuhan. Allah tidak kompromi dengan setiap orang yang mengabaikan larangan-Nya, mereka pasti mendapat tegurang dari Tuhan.
MAZMUR 22:1-19
            Suatu suasana yang tidak kondusif bagi pemazmur adalah ketika ia merasa jauh dari Allah. Ungkapan “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Di dalam NIV dilanjutkan, “I cry in the day time”, hal ini menunjukan suatu aktifitas pemazmur dalam menantikan jawaban dari Tuhan. Selanjutnya dalam mazmur ini, juga pemazmur menunjukkan kesadaran tertingginya, siapakah dirinya di hadapan Allah. Sehingga tidak ada alasan untuk ia memaksa Allah untuk menuruti setiap kehendaknya. Namun dalam kehinaannya Allah hadir menjadi pembelahnya. Mazmur ini merupakan nubuatan akan penderitaan yang dialami oleh Yesus ketika Ia menanggung kesalahan umat manusia.
MAZMUR 22:20-32
            “Orang yang rendah hati akan makan dan menjadi kenyang, mereka yang mencari Dia akan memuji Allah; hatimu akan hidup selamanya”. Hanya orang yang takut kepada Tuhan yang dapat mengenal-Nya dengan sungguh-sungguh. Kaena hari demi-demi hari ia menjalin hubungan yang akrab dengan Allah. Sedikit sekali orang pada zaman sekarng yang ingin mencari Allah. Kebanyakan manusia mencari apa yang dapat menyenangkannya untuk saat ini. padahal janji Tuhan adalah setiap orang yang mencari-Nya akan memperoleh hidup selamanya. Hendaklah hari-hariku kuisi dengan kegiatan yang bertujuan untuk menemukan Tuhan dalam kediaman kekudusan-Nya. Biarlah saya selalu merindukan saat yang indah bersama dengan-Nya.
MAZMUR 23:1-6
Pengalaman Daud dalam ia mengembalakan kawanan domba mengingatkan dia akan penyertaan Tuhan dalam kehidupannya. Tuhan seperti seorang gembala yang menuntun umat-Nya mengikuti jalan-jalan yang ia kehendaki. Sekalipun umatnya berjalan ke jalan yang tidak diingini-Nya, namun Ia selalu memperhatikan mereka, mengembalikan ke jalan yang benar, membawa ke suatu tempat yang menyegarkan. Daud menyadari bahwa gada dan tongkat bukan suatu hukuman baginya. Allah sekali-sekali bisa mempergunakan kedua alat-Nya ini untuk menuntun umat-Nya. Namun Daud tahu dengan pasti bahwa itu semua demi kebaikannya. Seyogyanya demikian pulalah mestinya cara saya berpikir dalam menerima pembentukan dari Tuhan.
MAZMUR 24:1-10
            Hanya orang yang bersih dan murni hatinya yang dapat beribadah dengan damai kepada Tuhan. Orang yang demikian akan menerima berkat dan mengetahui kebenaran dari Tuhan yang adalah sumber keselamatan. Betapa rindunya hatiku suatu saat saya seperti apa yang dikehendaki oleh pemazmur. Menikmati persekutuan yang indah bersama dengan Allah dalam kekudusan-Nya. Dialah satu-satu-Nya Allah yang perkasa, yang dapat menyelamatkan umat-Nya dari setiap kesesakan yang dialami oleh umat-Nya.
MAZMUR 25:1-22
            Mazmur ini merupakan permohonan bimbingan dari Tuhan oleh pemazmur. Kerendahan hati pemazmur terlihat dalam baris-baris mazmur ini. “Beritahukanlah jalan-jalanMu kepadaku ya Allah…”, “buatlah aku berjejak dalam kebenaranMU, dan ajarlah aku…”. Sunggu indah berjalan menurut bimbingan dari Tuhan seperti apa yang dirindukan oleh pemazmur. Padahal ia juga tahu bahwa dirinya di waktu mudanya ia adalah seorang yang suka berbuat dosa. Namundengan sadar ia mengungkapkan permohonan pengampunan dari Tuhan. Ini merupakan pilihan terakhir pemazmur untuk berbakti kepada Tuhan. Memang benar bahwa hanya Allahlah yang dapat memampuhkan umat-Nya.
MAZMUR 26:1-12
            Membutuhkan suatu keberanian untuk mengakui kepada Tuhan bahwa saya adalah seorang yang berlaku benar di hadapan Tuhan. Demikian pula dengan pemazmur, dengan percaya diri pemazmur mengatakan kepada Tuhan bahwa ia sudah “…hidup dalam kebenaran-Mu.” Pada akhirnya ia mengakui bahwa jika ia mampuh itu karena pertolongan Tuhan, oleh sebab itu pemazmur dengan jelas mengatakan bahwa ia cinta pada rumah kediaman Tuhan untuk menyatakan kepada dunia atas kebaikan Tuhan kepadanya. Alngkah indahnya jika saya juga dengan berani berkata kepada Tuhan bahwa saya sudah melakukan perintah Tuhan, dan tetap berjalan pada jalan yang Tuhan kehendaki dalam kehidupanku.
MAZMUR 27:1-14
            Suatu kerinduan dari pemazmur yang ia gambarkan dalam bagian ini adalah, kerinduannya untuk, “…diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya”. Bagi pemazmur tempat perlindungannya yang paling aman ialah di rumah Tuhan karena, “…Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya…” sayangnya saat ini berbeda sekali dengan apa yang terjadi di gereja-gereja abad 21. Gereja adalah tempat yang paling nyaman untuk melepaskan kepenatan dunia, kenyamanan yang dirasakan jauh berbeda dengan apa yang dialami oleh Daud. Daud merasakan kenyamanan dalam perlindungan Tuhan dengan hubungan yang intim dengan-Nya.
MAZMUR 28:1-9
            Mengucap syukur adalah suatu ciri khas dari seorang pemazmur. Mengucap karena jawaban Tuhan atas doa-doa yang ia panjatkan. Kebanyakan yang saya lakukan selama ini adalah selalu meminta dan memohon kepada Tuhan, sehingga hampir melupakan suatu tugas yang juga tak kalah pentingnya yaitu “mengucap syukur” banyak hal yang sebenarnya menjadi alas an untuk mengucap syukur, namun sedikit sekali saya dapat menyadarinya. Melalui perenungan ini saya akan mencoba untuk selalu mengingat bahwa mengucap syukur juga adalah suatu unsur dalam penyembahan kepada Tuhan.
MAZMUR 29:1-11
            Kebesaran Tuhan sangat terasa dalam kedasyatan karya penciptaan-Nya atas dunia ini. kebesarannya tak bisa digambarkan atau diceritakan dengan lisan, kebesaran-Nya hanya bisa dirasakan dan dinikmati. Namun kedasyatan sang Pencipta tidak membuat umat-Nya menjadi takut, tetapi malah dengan melihat dan merasakan kebesaran sang Pencipta umat-Nya datang kepada-Nya dan sujud menyembah kepada-Nya. Itulah sebabnya pemazmur mengatakan, “…Tuhan kiranya memberikan kekutan kepada umat-Nya, Tuhan kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera!” alangkah indahnya mengagumi kebesaran Tuhan dalam semesta ini.
MAZMUR 30:1-13
“Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sora”. Itulah pekerjaan Allah, menurut Daud. Hari ini ia merasa sedih,namun keesokan harinya Allah menjadi penghiburnya. Kebaikan Allah dirasakan seumur hidup, kebaikan Allah bersifat kekal sebagaimana Ia kekal. Kemurahan hati Allah ia nyatakan melalui kematian putera tunggal-Nya di ats kayu salib demi saya dan setiap orang yang percaya kepada-Nya. Apakah yang menjadi balasan dari manusia? Hanyalah dengan ketaatan penuh kepada-Nya. Kesetiaan Allah kepada manusia adalah bukti kepada umat-Nya. Memang ntuk umat-Nya dapat tetap setia kepada-Nya tidak akan mampuh kecuali jika Ia memampuhkan uamt-Nya untuk tetap setia kepada-Nya.
MAZMUR 31:1-25
Maz. 31:20 “Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia!” Dan ayat 21 “Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap perbantahan lidah.” Takut kepada Allah saat ini seolah-olah merupakan suatu pekerjaan yang sangat berat untuk dilakukan. Kecendrungan manusia saat ini adalah melawan kehendak Allah. Manusia mau merasakan kebebesan, tanpah memiliki beban moral dalam lingkungan. Tetapi Firman Tuhan berkata, hanya orang-orang yang takut akan Dia yang akan mendapat perlindungan dari-Nya.
MAZMUR 32:1-11
Dalam ayat 5, berbunyi “Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.” Allah kita dalah Allah yang pengasih dan pengampun, Ia menghukum setiap orang membuat pelanggaran, tetapi Ia juga mengampuni orang-orang yang mengatakan dengan jujur apa yang telah Ia perbuat kepada Tuhan. Maka Tuhan akan besediah untuk membalaskan setiap hal yang disampaikan oleh umat-Nya. Janjia Allah adalah ya, dan Amin. Apa yang Ia janjikan saat ini, Ia pasti memenuhinya.
MAZMUR 33:1-22
“Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.” Dalam diri Allah tidak pernah ada kekeliruan, atau kesalaham. Firman Tuhan itu benar, apa yang Ia janjikan pasti Ia tepati ketika tiba saatnya. Allah selalu setia dalam setiap perkara kehidupan manusia. walaupun manusia tidak setia kepada-Nya namun kesetian Allah tidak pernah tergantung dengan kesetian manusia. Manusia boleh tidak setia kepada-Nya, namun Ia tetap setia. Sekarang yang perlu dipertanyakan adalah maukah saya tetap setia kepada-Nya. Jika saya ingin tetap setia kepada-Nya saya memang tidak mampuh tetapi ketika Allah mampuhkan saya maka saya akan tetap bertahan setia kepada-Nya.
MAZMUR  34:1
Ayat 9-10  “Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!  Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik.” Berbicara untuk tentang takut kepada Tuhan, hamper itulah yang menjadi tema penting dalam Perjanjian Lama. Bagaimana tidak, rasa takut kepada Tuhan itu hamper hilang dalam kepribadian setiap orang oleh karena kejatuhan manusia ke dalam dosa. Namun melalui penebusan Yesus Kristus tidak ada lagi penghalang untuk kita dating kepada Allah. Kata pemazmur berbahagialah setiap orang yang mencari Allah, karena ia tidak akan kekurangan sesuatu yang baik. Yang ada padanya dalah kebaikan, kelimpahan yang datangnya dari Allah.
MAZMUR 35:1-28
Dalam mazmur ini, pemazmur mengungkapkan keluh kesahnya, ia mengadu kepada Allah, bahwa ada segelintir orang yang tanpah alasan mencarikan celaka untuknya dan dengan sangat ingin mencabut nyawanya. Namun tindakan yang diambil oleh pemazmur adalah, bukan bertindak untuk membalaskan dendamnya, tetapi membawa semua persoalan hidupnya kepada Tuhan. Pemazmur tahu bahwa Allah lebih tahu apa yang ia butuhkan, juga ia tahu bahwa pembalasan adalah hak Allah, ia tidak emmpunyai andil dalam membalaskan sakit hatinya kepada musuhnya. Ternyata benar, Allah menjawab doanya, dan pemazmur memuji nama-Nya.
MAZMUR 36:1-13
Benar sekali apa yang dikatakan oleh pemazmur bahwa, ”TUHAN, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan.  Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat. Manusia dan hewan Kauselamatkan, ya TUHAN.” pemazmur sadar bahwa hukum-hukum Tuhan yang demikian banyak adalah dengan tujuan yang mulia. Allah mau memperbaiki citra umat-Nya, sehingga Ia menurunkan aturan-aturan yang harus dilakukan untuk dapat mencapai apa yang direncanakan oleh Tuhan.
MAZMUR 37:1-40
Mulut orang benar mengucapkan hikmat, dan lidahnya mengatakan hukum;  Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah. Taurat merupakan hukum yang berlaku di kalangan umat Israel. Orang yang mengetahui Taurat pasti akan adalah orang yang setia bergaul dengan Tuhan. Orang yang bergaul dengan Tuhan adalah orang yang setia merenugi Taurat itu, sehingga Taurat itu bukan lagi dalam bentuk material tetapi Taurat itu ada dalam hatinya. Kapan saja ia membutuhkannya ia akan mencarinya dan mempergunakannya. Segala apa yang ia perbuat pasti akan dipertimbangkan dengan apa yang ia ketahui dari Taurat.
MAZMUR 38:1-23
Dalam mazmur ini pemazmur menguraikan bagaimana banyaknya orang-orang yang membencinya. Mereka membencinya tanpah ada alasan yang jelas. Dijelaskan dalam ayat 20   mereka, “membalas yang jahat kepadaku ganti yang baik, mereka memusuhi aku, karena aku mengejar yang baik.” Kata jahat dalam bagian ini dalam NIV “evil slander” atau fitnah yang jahat, hujat. Mereka menghujatnya ketika ia mengejar apa yang baik. Ada banyak orang di dunia ini yang tidak suka orang lain berbuat baik kepada yang lain. Banyak factor yang menyebabkan hal ini, ada yang karena kecemburuan sosial, dan lain sebaginya. Namun satu-satunya cara untuk keluar dari masalah ini adalah menyerahkan sepenuh kepada Tuhan.
MAZMUR 39:1-14
Pemazmur melihat bahwa setiap usaha manusia adalah kesia-siaan, tidak ada yang kekal. Oleh sebab itu pemazmur bertanya dalam ayat 7  “Dan sekarang, apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan? Kepada-Mulah aku berharap.” Hanya kepada Tuhan Ia berharap tidak ada kesia-siaan. Pengharapan di sini adalah pengharapan yang penuh iman, bukan pengharapan yang kosong. Pengharapan ini bersifat mendesak, bukan dalam jangka waktu yang lama. Terlihat di sini bahwa di dalam Tuhan tidak ada kesia-siaan karena kita diberi iman untuk berharap kepada Tuhan.
MAZMUR 40:1-18
 Topangan Tuhan sungguh dasyat bagi pemazmur, karena Allah mengangkatnya dari lubang kebinsaan, dari lumpur yang menjijikkan, atau dari kehinaan. Oleh sebab patutlah bagi pemazmur ia mengatakan “aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku." (9). Kesukaan pemazmur dalam bagian ini adalah kesuakan yang penuh dengan hasrat atau dengan senang hati ia mau melakukan hukum-hukum Tuhan. Karena sesungunya bagi dia hokum-hukum Tuha itu sudah ada dalam hatinya. Bisakah saya juga melakukannya?
MAZMUR 41:1-14
Suatu kesadaran dapat merubah sebuah keadaan. Demikianlah kesadaran pemazmur ia ungkapkan kepada Allah bahwa ia telah berdosa,   "TUHAN, kasihanilah aku, sembuhkanlah aku, sebab terhadap Engkaulah aku berdosa!" pemazmur memohon kesembuhan jiwanya dari ‘penyakit dosa’ yang ia alami. Pemazmur tahu dengan pasti, bahwa hanya kepada Tuhan ia berdosa, oleh sebab itu untuk ia memperoleh kapada Tuhan maka ia harus dating kepada Tuhan. Saya secara pribadi kadang selalu dating kepada orang yang salah.Tetapi melaui mazmur ini, saya sadar bahwa tempat untuk berlari ketika saya jatuh hanya kepada Allah saja.
MAZMUR 42:1-12
 “Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah? Kehausan rohani pemazmur sanagt terasa baginya, kehausan ini merupakan sebuah dahaga yang segerah ingin dipuaskan dengan kesegaran seperti sesejuk air. Saat ini saya sedang mengalami kekeringan rohani, dan saya sedang mengharapkan kesegaran dari Allah, saya rindu seperti pemazmur memiliki kehausan akan Dia yang adalah air kehidupan.
MAZMUR 43:1-5
Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu! Satu kebenaran yang didapat dari seruan pemazmur ini adalah intervensi Allah dalam membawanya dating kepada Allah. Hanya dengan terang yang dating dari Allah ia dapat dating kepada Allah. Ada banyak kebenaran-kebenaran moral yang diajarkan oleh para cendekiawan, namun tida ada satu pun yang dapat membawa manusia dating kepada Allah. Hanya Allahlah yang dengan kesetiaan-Nya mengerjakan di dalam hati umatnya suatu kerinduan untuk dating kepada Tuhan.
MAZMUR 44:1-27
Ada kalanya Tuhan memberikan penderitaan atau kesulitan yang hampir tidak bisa sitangani oleh umat-Nya dan pemazmur berkata “Semuanya ini telah menimpa kami, tetapi kami tidak melupakan Engkau, dan tidak mengkhianati perjanjian-Mu. Hati kami tidak membangkang dan langkah kami tidak menyimpang dari jalan-Mu,” ini meripakan pernyataan dari pemazmu bahwa walaupun Tuhan memberikan sseuatu yang menurut mata manusia tidak menyenangkan tetapi ia akan tetap setia kepada Tuhan. Ini merupakan sebuah komitmen dari pemazmur.
MAZMUR 45:1-18
Mazmur ini merupakan mazmur yang berbicara tentang seorang pengantin yang hendak dipertemukan dengan sang raja. Seorang pengantin dengan segalah perlengkapannya ia harus mendandani dirinya dengan elok supaya ia dikenan oleh sang raja. Mazmur ini juga bisa dikaitkan dengan kedatangan Yesus Kristus yang akan dating sebagai pengantin pria dan gerejanya sebagai pengantin wanita. Sebelum kedatangannya yang kedua kalinya setiap umat-Nya harus benar-benar mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan-Nya.
MAZMUR 46:1-12
“Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;  sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung- gunung goyang oleh geloranya.” Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi. Ini adalah alasan pemazmur sehingga ia tidak merasa takut atas apapun.
MAZMUR 47:1-10
“Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.” Ungkapan pemazmur ini merupakan ungkapan kebanggaan karena Allah yang ia samba adalah Allah yang berkuasa atas segalah bangsa. Bangsa-bangsa di sini adalah bangsa-bangsa non-Ibrani. Pemazmur mau menggambarkan betapa besar kekuasaan Tuhan itu. Lantas ia mengucap syukur untuk hal itu. Saya mau juga menyeruhkan kebesaran Allah ini kepada setiap orang yang belum mendengar kedasyatan Allah yang saya sembah.
MAZMUR 48:1-15
            Allah Israel dikenal oleh segenap bangsa di dunia. Karena kebesarannya dan oleh karena perbuatan tangannya banyak bangsa di dunia yang menyaksikan perbuatannya. Itulah sebabnya dengan bangga pemazmur mangatakan  ”Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita! Kata-kata selamanya di sini menunjukkan suatu bentuk waktu yang tak berlimit atau tak terbatas. Allah memimpin umat dari kekekalan sampai kekelan. Sungguh indah hidup dalam pimpinan Tuhan.
MAZMUR 49:1-21
             “ Tidak seorangpun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya,  karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai untuk selama-lamanya  supaya ia tetap hidup untuk seterusnya, dan tidak melihat lobang kubur. Itulah sebabnya Yesus kristus datang ke dalam dunia oleh karena tidak ada seorang pun yang dapat menolong dirinya sendiri. Hanya Allahlah yang mampuh menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada-Nya.
MAZMUR 50:1-23
“Bukan karena korban sembelihanmu Aku menghukum engkau; bukankah korban bakaranmu tetap ada di hadapan-Ku?  Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu,  sebab punya-Kulah segala binatang hutan, dan beribu-ribu hewan di gunung.  Aku kenal segala burung di udara, dan apa yang bergerak di padang adalah dalam kuasa-Ku.”  Dalam bagian ini Allah menekankan motivasi yang benar ketika menghampiri tahta-Nya. Motivasi yang benar dalam membawa persembahan kepada Tuhan, Tuhan akan berkenan menerima persembahan syukur umat-Nya. Tetapi persembahan yang diberikan dengan motivasi yang salah, sebaik apapun kualitas dari persembahan itu tidak akan berguna di mata Tuhan.
MAZMUR 51:1-19
Mazmur ini merupakan penyesalan Daud ketika ia berbuat nista di hadapan Tuhan, ia telah membunuh Huria demi tercapai maksudnya untuk mengawini Batsyeba.  “Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!  Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.” Daud adalah seorang raja yang mempunyai kekuasaan yang sangat besar, namun ketika ia disadarkan akan dosa yang ia perbuat dengan rendah hati ia mengakuinya di hadapan Tuhan. Semestinya seorang pemimpin harus seperti yang dilakukan oleh Dau. Berani berbuat berani bertanggung jawab.
MAZMUR 52:1-9
Pemazmur membandingkan dirinya dengan orang yang mengandalkan kekuatan dirinya sendiri dengan pemazmur yang mengandalakn Tuhan sebagai pembelahnya.  "Lihatlah orang itu yang tidak menjadikan Allah tempat pengungsiannya, yang percaya akan kekayaannya yang melimpah, dan berlindung pada tindakan penghancurannya!"  Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya. Pemazmur menggambarkan dirinya seperti pohon Zaitun yang menghijau. Hal ini terjadi karena ia percaya akan kasih setia Tuhan yang tidak pernah berkesudahan.
MAZMUR 53:1-6
Kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa berakibat sangat besar, akibatnya dirasakan dari turun-temurun. Kenyataan ini membuat keharmonisan dalam taman Eden menjadi muram oleh karena perbuatan manusia pertama yang tidak menghormati perintah Allah dan lebih mementingkan apa yang ia pikirkan bukan apa yang dipikirkan oleh Allah.  “Mereka semua telah menyimpang, sekaliannya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. Tidak sadarkah orang-orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada Allah? Ketiadaan kesadaran akan kebutuhan kepada Allah merupakan akibat dosa. Tetapi oleh kasih Allah kepada manusia, Yesus Kristus menjadi jembatan antara manusia dengan Allah dalam melewati hukuman dosa yang mestinya diterima oleh manusia.
MAZMUR 54:1-7
Allah adalah penolong dalam kesesakan, Ia adalah pembebas dalam keterhimpitan umat-Nya. Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat bagi setiap orang yang berseru kepada-nya.   “Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Biarlah kejahatan itu berbalik kepada seteru-seteruku; binasakanlah mereka karena kesetiaan-Mu!  Dengan rela hati aku akan mempersembahkan korban kepada-Mu, bersyukur sebab nama-Mu baik, ya TUHAN. Sebab Ia melepaskan aku dari segala kesesakan, dan mataku memandangi musuhku.  Sebagai bentuk ucapan syukur atas pertolongan Tuhan adalah memberikan persembahan kepada-nya.
MAZMUR 55:1-23
  “Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,  bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai." Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.  Tetapi Engkau, ya Allah, akan menjerumuskan mereka ke lubang sumur yang dalam; orang penumpah darah dan penipu tidak akan mencapai setengah umurnya. Tetapi aku ini percaya kepada-Mu. Setiap manusia pasti mengalami apa yang dikatakan dengan perasaan kuatir, tetapi janji Tuhan adalah jangan kuatir tentang hari esok karena itu bukan bagian kita tetapi itu dalam perencanaan Tuhan.
MAZMUR 56:1-13
Keyakinan pemazmur ini mempunyai dasar yang kokoh, ia tahu dengan pasti bahwa Tuhan berpihak padanya. Keberpihakan Tuhan ini terjadi dalam setiap saat ketika ia menghadapi musuh-musuhnya.  “Maka musuhku akan mundur pada waktu aku berseru; aku yakin, bahwa Allah memihak kepadaku. Kepada Allah, firman-Nya kupuji, kepada TUHAN, firman-Nya kupuji,  kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? Rasa taku kepada sesame manusia yaitu orang-orang yang beriktiar untuk membunuhnya itu telah hilang karena Tuhan tetap ada di sampingnya dan bersediah untuk memberikan pertolongan kepada setiap orang yang menghrapkan pertolongan-Nya.

MAZMUR 57:1-12
Mengucap syukur adalah pola hidup pemazmur, ia berkata, “Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa; hal ini terungkap oleh karena ada alasannya yakni, “sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan.” Kasih setia Tuhan memang tidak dapat diukur dengan apapun. Pemazmur hanya dapat memberikan gambaran tentang kebesaran Allah seperti luasnya alam semesta ini, demikianlah besarnya kasih Allah.
MAZMUR 58:1-12
Mazmur ini merupakan mazmur kutukan dari pemazmur kepada orang fasik. Pemazmur menggambarkan orang fasik itu seperti ini: “Sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat.  Bisa mereka serupa bisa ular, mereka seperti ular tedung tuli yang menutup telinganya,”  oleh sebab itu pemazmur menambahkan “Ya Allah, hancurkanlah gigi mereka dalam mulutnya, patahkanlah gigi geligi singa-singa muda, ya TUHAN!  Biarlah mereka hilang seperti air yang mengalir lenyap! Biarlah mereka menjadi layu seperti rumput di jalan!” namun itu tergantung oleh keadilan Allah(12).
MAZMUR 59:1-18
Mazmur ini mengisahkan keadaan yang genting ketika Daud dikejar-kejar oleh Saul, oleh sebab itu Daud berdoa kepada Tuhan memohon pembebasan dari Allah. “Ya kekuatanku, bagi-Mu aku mau bermazmur; sebab Allah adalah kota bentengku, Allahku dengan kasih setia-Nya.” Pemazmur tahu bahwa hanya pada Allah satu-satunya ia mendapat pertolongan. Kemanakah saat ini biasaya orang Kristen berlari ketika mendapat persoalan?
MAZMUR 60:1-61:1-9
Engkau telah membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat, Engkau telah memberi kami minum anggur yang memusingkan.  Kepada mereka yang takut kepada-Mu telah Kauberikan panji-panji, tanda untuk berlindung terhadap panah. Supaya terluput orang-orang yang Kaucintai, berikanlah keselamatan dengan tangan kanan-Mu dan jawablah kami!” Ini adalah suatu bentuk kepercayaan pemazmur kepada Allah bahwa Ia adalah tempat perlindungan baginya, ketika ia dalam keadaan tersesak. Melalui prinsip pemazmur ini saya juga harus berlaku demikian, menjadikan Allah sebagai tempat memohon perlindungan.
MAZMUR 62:1-13
 Kebenaraan saat ini hanya didapati pada Allah, tidak ada lagi sumber kebenaran selain daripada Allah. Oleh sebab itu pemazmur berkata “Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.” bagi pemazmur hanya kepada Allah ia dapati kebenaran itu, kepada Allahlah ia memperoleh kepuasaan. Karena jawaban dari Allah selalu membawa sukacita baginya. Melalui renungan ini saya akan selalu mengingatnya bahwa hanya kepada Allahlah saya dapat mencurahkan isi hatiku.
MAZMUR 63:1-11
Suatu gambaran kehausan rohani yang pemazmur alami adalah seperti apa yang ia katakan,  ”Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.” saya juga rindu mengalami seprti apa yang dialmi oelh pemazmur dan merasakan kehadiran Tuhan yang memenuhi kehausan jiwa saya, dan memuaskan dahaga saya atas kehausan akan Dia.
MAZMUR 64:1-10
Menjadi orang benar  adalah menjadi orang yang bersukacita karena Tuhan besertanya. Tetapi masalahnya adalah masih ada orang benar sampai saat ini?  ”Orang benar akan bersukacita karena TUHAN dan berlindung pada-Nya; semua orang yang jujur akan bermegah.” Sungguh indah menjadi orang benar yang dikenan oleh Allah. Karena pembenaran Tuhanlah saat ini saya bisa merasakan sukacita yang datang ari pada-Nya. Semua orang yang jujur akan bermegah dalam Tuhan demikianlah pengalaman sang pemazmur.
MAZMUR 65:1-13
Menurut pemazmur seseorang mendekat kepada rumah Tuhan saja, harus dipersilahkan oleh Tuhan. Sebelum Ia mendapat injin maka ia tidak boleh masuk ke rumah Tuhan. Itulah sebabnya pemazmur berkata, ”Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.” sungguh suatu kebahagian jika mendapat kesempatan untuk datang ke rumah Tuhan. Saya rindu juga mempergunakan setiap kesempatan ketiak mendapat kesempatan untuk datang kepada Tuhan dengan baik-baik.
MAZMUR 66:1-1
Pemazmur sedang membuktikan ketulusannya dalam doa-doanya. Pemazmur mengakui bahwa Allah tahu apa yang pinta ”Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian. Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.  Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.”  berdoa adalah sebuah bagian dalam ibadah setiap umat. Namun tidak semua doa-doa harus dikabulkan oleh Tuhan. Namun pemazmur dengan yakin bahwa Tuhan sudah mendengar doa-doanya dan Tuhan akan menjawabnya.
MAZMUR 67:1-7
            Hal yang dinantikan-nantikan seorang umat percaya adalah jawaban dari Tuhan atas doa-doanya. Jawaban dari Tuhan yang datang tepat waktunya merupakan suatu kebahagian karena Tuhan bisa memberikan pertolongan di saat-saat umat-Nya membutuhkan pertolongan-Nya.”Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita.  Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia!” Satu dampak yang ingin dilihat oleh pemazmur setelah menerima berkat Tuhan adalah umat-umat Tuhan merasa takut dan hormat kepada Allah. Hal ini memberi pelajaran berarti kepada saya untuk memperhatikan akan hal ini.
MAZMUR 68:1-35
Kebesaran Tuhan tidak begitu dirasakan oleh semua orang. Bahkan ada banyak orang mempertanyakan keberadaan Tuhan dalam dunia ini. Melalu mazmur ini pemazmur sedang mengumandangkan bahwa Allah itu memang ada, dan Ia adalah penguasa segalah-segalahnya.”Akuilah kekuasaan Allah; kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuasaan-Nya di dalam awan-awan. Allah adalah dahsyat dari dalam tempat kudus-Nya; Allah Israel, Dia mengaruniakan kekuasaan dan kekuatan kepada umat-Nya. Terpujilah Allah! “ Seruan pemazmur adalahah kekuasaan Tuhan karena Tuhan itu memang ada dan tetap berkarya hingga saat ini. ini adalah tugas saya juga, semestinya dalam kehidupan saya selalu mengingat akan hal ini, sehingga kapanpun dan dimana pun saya memuji menyatakan kebesaran Tuhan.
MAZMUR 69:1-36
            Dalam ide tentang memuji Tuhan ini mempunyai kesejajaran dalam maksud dengan apa yang dimaksud oleh Paulus dalam Roma 12:1 ”persembahan yang sejati adalah mempersembahkan tubuh”. Hal ini sejajar dengan apa yang dimaksud oleh pemazmur bahwa, ”Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur; pada pemandangan Allah itu lebih baik dari pada sapi jantan, dari pada lembu jantan yang bertanduk dan berkuku belah.” ternyata memuji Tuhan dengan ketulusan hati lebih penting daripada persembahan yang berwujud namun bukan berasal dari hati yang tulus.
MAZMUR 70:1-5
            Kesukacitaan besar bagi setiap orang yang rindu untuk berjumpa secara pribadi dengan Tuhan, yaitu ketika tercapai apa yang ia rindukan ”Biarlah bergirang dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu selalu berkata: "Allah itu besar!" tindak lanjutnya adalah setiap orang yang sudah menemukan Tuhan berseruh bahwa Tuhan itu mahabesar, oleh karena kebesaran-Nyalah sehingga dunia ini masih tetap ada dan setiap umat manusia masih tetap bisa melihat hari esok.
MAZMUR 72:1-24
          “Keadilan-Mu, ya Allah, sampai ke langit. Engkau yang telah melakukan hal-hal yang besar, ya Allah, siapakah seperti Engkau? Engkau yang telah membuat aku mengalami banyak kesusahan dan malapetaka, Engkau akan menghidupkan aku kembali, dan dari samudera raya bumi Engkau akan menaikkan aku kembali. Engkau akan menambah kebesaranku dan akan berpaling menghibur aku. Akupun mau menyanyikan syukur bagi-Mu dengan gambus atas kesetiaan-Mu, ya Allahku, menyanyikan mazmur bagi-Mu dengan kecapi, ya Yang Kudus Israel. Saya menyadari bahwa Allah turut bekerja dalam segalah hal untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mengasihi Dia. Oleh sebab itu Allah juga bertindak dalam susah senang.
MAZMUR 72:1-20
         “Biarlah tanaman gandum berlimpah-limpah di negeri, bergelombang di puncak pegunungan; biarlah buahnya mekar bagaikan Libanon, bulir-bulirnya berkembang bagaikan rumput di bumi. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.  Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang melakukan perbuatan yang ajaib seorang diri!  Dan terpujilah kiranya nama-Nya yang mulia selama-lamanya, dan kiranya kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi. Amin, ya amin.”
MAZMUR 73:1-28
         Hanya Allahlah satu-satunya yang menjadi sumber pertolongan bagi manusia, sehingga tak ada lagi yang lain yang dipuja-puja selain Dia.  “Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.  Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.  Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.  Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.”
MAZMUR 74:1-23
      Doa pemazmur adalah supaya Tuhan segerah bertindak atas orang-orang yang menghujat nama Tuhan. Pemazmur menharapkan supaya Tuhan yang adalah pencipta segalahnya segerah bertindak supaya mereka segerah mengetahui siapakan Tuhan Allah Israel itu.  “Engkaulah yang meremukkan kepala-kepala Lewiatan, yang memberikannya menjadi makanan penghuni-penghuni padang belantara. Engkaulah yang membelah mata air dan sungai; Engkaulah yang mengeringkan sungai-sungai yang selalu mengalir. Punya-Mulah siang, punya-Mulah juga malam. Engkaulah yang menaruh benda penerang dan matahari. Engkaulah yang menetapkan segala batas bumi, musim kemarau dan musim hujan Engkaulah yang membuat-Nya. Ingatlah ini: musuh mencela, ya TUHAN, dan bangsa yang bebal itu menista nama-Mu. Janganlah berikan nyawa merpati-Mu kepada binatang liar! Janganlah lupakan terus-menerus nyawa orang-orang-Mu yang tertindas!”
MAZMUR 75:1-10
Arti tanduk di sini adalah “kekuatan”. Maksud pemazmur adalah janganlah engkau menyombongkan dirimua, karena kebesaran yang engkau miliki saat ini adalah berasal dari Tuhan. “Jangan mengangkat tandukmu tinggi-tinggi, jangan berbicara dengan bertegang leher!"  Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu,  tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain. Sebab sebuah piala ada di tangan TUHAN, berisi anggur berbuih, penuh campuran bumbu; Ia menuang dari situ; sungguh, ampasnya akan dihirup dan diminum oleh semua orang fasik di bumi.”
MAZMUR 76:1-12
            Setiap mahkluk kagum akan kebesaran Tuhan, sehingga seluruh mahkluk berdecak kagum akan keagungan Tuhan. “Dari langit Engkau memperdengarkan keputusan-Mu; bumi takut dan tertegun, pada waktu Allah bangkit untuk memberi penghukuman, untuk menyelamatkan semua yang tertindas di bumi. Sesungguhnya panas hati manusia akan menjadi syukur bagi-Mu, dan sisa panas hati itu akan Kauperikatpinggangkan. Bernazarlah dan bayarlah nazarmu itu kepada TUHAN, Allahmu! Biarlah semua orang yang di sekeliling-Nya menyampaikan persembahan kepada Dia yang ditakuti”
MAZMUR 77:1-20
          Kehidupan orang beriman yang bertumbuh adalah kehidupan yang menghasilkan buah. Demikianlah apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Tetapi dalam kehidupan pemazmur adalah seorang yang mengenal Tuhan mestinya ia juga menyeruhkan kebesaran Tuhan kepada seluruh mahkluk yang lainnya.  “Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu. Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami? Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa.”
MAZMUR 78:1-72
           Dalam mazmur ini pemazmur sedang menceritakan bagaimana proses penyelamatan bangsa Israel dan perjalanan mereka ketika pulang dari pembuangan. Tetapi dalam perjalanan bangsa Israel banyak complain dengan pemimpin mereka Musa dan meragukan kemahakuasaan Tuhan. Hal ini digambarkan oleh pemazmur, “Mereka mencobai Allah dalam hati mereka dengan meminta makanan menuruti nafsu mereka.” “Sebab itu, ketika mendengar hal itu, TUHAN gemas, api menyala menimpa Yakub, bahkan murka bergejolak menimpa Israel, sebab mereka tidak percaya kepada Allah, dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya.
MAZMUR 79:1-13
            “Mengapa bangsa-bangsa lain boleh berkata: "Di mana Allah mereka?" Biarlah di hadapan kami bangsa-bangsa lain mengetahui pembalasan atas darah yang tertumpah dari hamba-hamba-Mu.  11 Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!  Dan balikkanlah ke atas pangkuan tetangga kami tujuh kali lipat cela yang telah didatangkan kepada-Mu, ya Tuhan!  Maka kami ini, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu, akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian untuk-Mu turun-temurun.”
MAZMUR 80:1-19
          “Ya Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selama. Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir, telah Kauhalau bangsa-bangsa, lalu Kautanam pohon itu. Engkau telah menyediakan tempat bagi dia, maka berakarlah ia dalam-dalam dan memenuhi negeri;  gunung-gunung terlindung oleh bayang-bayangnya, dan pohon-pohon aras Allah oleh cabang-cabangnya; dijulurkannya ranting-rantingnya sampai ke laut, dan pucuk-pucuknya sampai ke sungai Efrat.  Mengapa Engkau melanda temboknya, sehingga ia dipetik oleh setiap orang yang lewat?  Babi hutan menggerogotinya dan binatang-binatang di padang memakannya.”
MAZMUR 81:1-19
      Ada suatu saat bagi pemazmur dimana ia merasakan suatu hal yang tidak ‘mengenakkan’ bagianya yaitu ketika ia merasakan bahwa Tuhan itu seolah-olah jauh daripadanya, dan segalah hal yang terjadi dalam hidupnya sepertinya tanpah ada belas kasih dari Tuhan. Hal ini dapat dilihat dalam syair-syair pemazmur berikut.   “Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat. TUHAN, Allah semesta alam, berapa lama lagi murka-Mu menyala sekalipun umat-Mu berdoa? Engkau memberi mereka makan roti cucuran air mata, Engkau memberi mereka minum air mata berlimpah-limpah, Engkau membuat kami menjadi pokok percederaan tetangga-tetangga kami, dan musuh-musuh kami mengolok-olok kami.
MAZMUR 82:1-8
        Mazmur ini merupkan perenungan pemazmur ketika ia melihat ada kecurangan dalam kehidupan umat manusia. Oleh sebab itu ada sebuah teguran dari oleh karena manusia sudah menganggap dirinya seperti allah bagi dirinya sendiri. “Luputkanlah orang yang lemah dan yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik!" Mereka tidak tahu dan tidak mengerti apa-apa, dalam kegelapan mereka berjalan; goyanglah segala dasar bumi.  Aku sendiri telah berfirman: "Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian.  Namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas."
MAZMUR :83:1-18
        Ketika dalam keadaan yang sangat terdesak apa kira-kira yang dilakukan oleh setiap manusia? Saya secara pribadi ketika berada dalam suatu kondisi yang tidak kondusif, sering bermunculan berbagai macam pertanyaan yang tak tentu arahnya. Namun dalam hal ini sanat berbedah dengan pemazmur, diaman tindakan yang ia lakukan adalah bertanya kepada Tuhan. “Ya Allah, janganlah Engkau bungkam, janganlah berdiam diri dan janganlah berpangku tangan, ya Allah! Rupanya dalam situasi ini pemazmur sedang menghadapi seseorang atau sekelompok orang yang terus menghujat-hujat Allah dan mengoloknya tentang kepercayaannya kepada Tuhan. Hal ini terlihat dalam doa pemazmur di bagian ini, “supaya mereka tahu bahwa Engkau sajalah yang bernama TUHAN, Yang Mahatinggi atas seluruh bumi. 

MAZMUR 84:1-12
       Suatu gaya hiperbola yang dipergunakan oleh pemazmur untuk menggambarkan betapa besar kerinduannya untuk menyembah Tuhan adalah “Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.” Suatu kerinduan yang besar untuk menyembah Tuhan di bait-Nya. Pemazmur menggambarkan di bagian mazmur ini baru pada bagian pelatarannya, ini menunjukkan suatu kerinduan yang tertanam dalam jiwa pemazmur untuk bersekutu kepada Allah. Kemudian setelah itu pemazmur baru menyambungkan dengan doa-doanya kepada Tuhan. Suatu bentuk doa  yang benar-benar membutuhkan jawaban dari Tuhan.“Ya TUHAN, Allah semesta alam, dengarkanlah doaku, pasanglah telinga, ya Allah Yakub. Lihatlah perisai kami, ya Allah, pandanglah wajah orang yang Kauurapi!
MAZMUR 85:1-13
        Bagi pemazmur ini adalah kerinduaannya, diamana ia mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh Allah, karena Allah berbicara tentang syalom untuk semua orang. Syalom di sini adalah syalom yang muncul antara Allah dan semua manusia, dan antara manusia dengan sesamanya  “Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan? Tujuannya adalah supaya manusia tidak tinggal dalam keberdosaannya. Disambung olehn Daud bahwa  “Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita.
MAZMUR 86:1-17
       Dua kata penting ini yaitu “tunjukkanlah, dan bulatkanlah” menunjukkan bagaimanakah pandangan pemazmur atas intervensi Allah dalam hidupnya.  “Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu. Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Tujuan dari itu adalah mendatangkan rasa takut dan hormat kepada Allah dan memuliakan nama Tuhan. Satu pelajaran penting dalam hal ini adalah peranan Allah ketundukan manusia kepada Allah. Tanpah karya Allah tidak ada satu manusia pun dapat dating dengan sendirinya kepada Allah.
MAZMUR 88:1-18
     Mazmur ini merupakan protes pemazmur kepada Tuhan karena Tuhan tak kunjung menjawab doa-doa pemazmur. Oleh sebab itu ia berkata kepada Tuhan,  Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang-orang mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepada-Mu? Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan? Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri segala lupa? Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.” Pemazmur menanti jawaban dari Tuhan. Pemazmur juga menggambarkan suasana meditasinya kepada Tuhan, dimana ia melakukannya dengan serius. Adakah setiap orang zaman sekarang masih seperti apa yang dilakukan oleh pemazmur? Saya pribadi belum melakukannya.
MAZMUR 89:1-52
          Mazmur ini merupakan mazmur komunitas dimana segenap bangsa Israel bersorak dengan penuh sukacita oleh karena pertolongan Tuhan. Dalam hal ini Daud dipandang sebagai seorang raja yang dipilih oleh Allah. Oleh sebab itu Daud berkata,  “Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya TUHAN, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu; karena nama-Mu mereka bersorak-sorak sepanjang hari, dan karena keadilan-Mu mereka bermegah.  Sebab Engkaulah kemuliaan kekuatan mereka, dan karena Engkau berkenan, tanduk kami meninggi. Sebab perisai kita kepunyaan TUHAN, dan raja kita kepunyaan Yang Kudus Israel.” Daud menyadari bahwa semua apa yang merasakan saat ini baik kemenangan dalam perang maupun kekuatan yang mereka miliki, itu semuanya karena pertolongan Tuhan.
MAZMUR 90:1-17
        “Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu?  Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.  Kembalilah, ya TUHAN berapa lama lagi? dan sayangilah hamba-hamba-Mu!  Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami. Memperoleh hati yang bijaksana bagi pemazmur itu semata-mata karena pertolongan Tuhan. Hati yang bijaksana memberikan jalan keluar bagi pemazmur dalam kehidupan penyembahannya kepada Allah. Saya juga mau memperoleh hati yang bijaksana.
MAZMUR 91:1-16
        Dalam Alkitab bahasa Indonesia sehari-hari, dicatat “orang yang mencintai Aku akan Kuselamatkan, yang mengakui Aku akan Kulindungi.” Sedangkan dalam Terjemahan Bahasa Indonesia, dicatat  "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.  Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.  Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."  Sungguh indah menjadi orang yang dikenal Allah, seperti pemazmur dalam hidupnya ia dikenal oleh Allah. Bagaimanakah caranya untuk dikenal Allah? Yaitu hidup taat atas perintah-perintah-Nya.
MAZMUR 92:1-15
      Pernahkah terbersit dalam pikiran setiap orang percaya ketiak ia melihat kemegahan alam semsta ini. adakah yang pernah bertanya tentang keberadaan bumi ini? Bagi pemazmur jawabannya sudah tepat yaitu Allah, sehingga ia tidak perlu bertanya lagi tetapi yang ia lakukan adalah bersukacita,   “Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaan-Mu, karena perbuatan tangan-Mu aku akan bersorak-sorai. Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu.  Orang bodoh tidak akan mengetahui, dan orang bebal tidak akan mengerti hal itu.  Apabila orang-orang fasik bertunas seperti tumbuh-tumbuhan, dan orang-orang yang melakukan kejahatan berkembang, ialah supaya mereka dipunahkan untuk selama-lamanya.
MAZMUR 93:1-5
            Allah tidak pernah berubah Ia kekal adanya. Konsep ini sudah dari sejak zaman dahulu dikenal oleh pemazmur. Hal ini seperti terlihat dalam pernyataan pemazmur, “takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada. Allah dari kekekalan sudah ada. Ia berada dengan sendirinya. Ketika Ia menciptakan manusia Ia juga memberikan segalah peraturan hidup kepada mereka. Sifat peraturan ini juga bersifat permanen, tidak pernah berubah dalam perkembangan sejarah. Hal ini dapat terlihat dalam penyataan pemazmur,  “Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu layak kudus, ya TUHAN, untuk sepanjang masa.” Itu semuanya untuk saya dan untuk semua umat di dunia. 
MAZMUR 94:1-23
      Mendapat hajaran dari Tuhan bukanlah suatu malapetaka, tetapi merupakan sebuah berkat begi setiap orang yang mengalaminya. Bahkan bagi pemazmur ini merupakan sebuah kebahagian “Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu,  untuk menenangkan dia terhadap hari-hari malapetaka, sampai digali lobang untuk orang fasik.  Sebab TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, dan milik-Nya sendiri tidak akan ditinggalkan-Nya;  sebab hukum akan kembali kepada keadilan, dan akan diikuti oleh semua orang yang tulus hati. Tuhan menginginkan kerendahan hati, ketulusan hati, bukan kesombongan ketika mendekati tahtanya. Mendapat hajaran Tuhan berarti mendapat kasih karunia Allah.
MAZMUR 95:1-11
         Kekuasaan Tuhan tidak dibatasi oleh apapun, karena semua yang ada dan bahkan yang tidak kelihatan pun itu ada oleh karena pertolongan Tuhan. “Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur. Sebab TUHAN adalah Allah yang besar, dan Raja yang besar mengatasi segala allah. Bagian-bagian bumi yang paling dalam ada di tangan-Nya, puncak gunung-gunungpun kepunyaan-Nya. Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita. Ini adalah tugas setiap orang yang mearasakan karya Allah itu.
MAZMUR 96:1-13
        Ada dua kata penting yang pemazmur tekankan, yaitu berhiaskan kekudusan dan gemetarlah. Maksud pemazmur adalah ketika datang kepada Tuhan datanglah dengan hidup yang bersih dan dengan penuh takut dan hormat kepada Dia yang adalah kudus. “Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi! Memang untuk dating kepada Tuhan, Tuhan menghendaki Ia ditemui umat-Nya dengan tak bercelah. Itulah sebabnya setiap orang yang membawa persembahan selalu dituntut untuk membawa yang kelihatannya sehat dan tambun. Demikianlah juga ketika umat-Nya menemui-Nya harus dengan hidup yang kudus dan berkenan kepada Allah.
MAZMUR 97:1-12
       Kebesaaran Allah mentasi segala allah. Tidak ada kekuatan lain selain kekuatan Allah yang disembah oleh Yakub, Abraham dan seluruh uamt percaya. “Semua orang yang beribadah kepada patung akan mendapat malu, orang yang memegahkan diri karena berhala-berhala; segala allah sujud menyembah kepada-Nya. Sion mendengarnya dan bersukacita, puteri-puteri Yehuda bersorak-sorak, oleh karena penghukuman-Mu, ya TUHAN. Sebab Engkaulah, ya TUHAN, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala allah.” Allah mengatasi segalah berhala-berhala orang yang tidak emngenal Tuhan. Pemazmur sadar dengan benar akan hal ini. Apabila hal ini disadari oleh setiap orang maka mereka akan melihat pekerjaan Allah yang Mahabesar dalam hidup mereka.
MAZMUR 99:1-9
       Sepenggal kalimat yang sangat indah bagi saya adalah pada bagian ini “Raja yang kuat, yang mencintai hukum, Engkaulah yang menegakkan kebenaran; hukum dan keadilan di antara keturunan Yakub, Engkaulah yang melakukannya.” Pada Allahlah para pemimpin belajar bagaimanakah mereka harus menerapkan hokum yang ada. Sebagai seorang pemimpin harus taat pada hokum yang ada. Demikianlah pengajran dari pemazmur. Sehingga pantaslah jika Allah ditinggikan.  “Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia!  Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab mereka.”
MAZMUR 100:1-101:8
          Alasan yang tepat ketika datang beribadah kepada Tuhan adalah karena Ia adalah pencipta kita, dan tujuan penciptaan-Nya adalah supaya IA disembah oleh umat-Nya “Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!  Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. “Mataku tertuju kepada orang-orang yang setiawan di negeri, supaya mereka diam bersama-sama dengan aku. Orang yang hidup dengan cara yang tak bercela, akan melayani aku.” Jawaban Tuhan ini sangat menguatkan setiap hati yang lemah, seperti juga saya yang merasakan kekuatan dari Tuhan.
MAZMUR 102:1-28
           Suatu jawaban yang menguatkan setiap orang yang berada dalam kesesakan adalah ketika jawaban Tuhan datang seperti dalam bunyi mazmur ini, “sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, TUHAN memandang dari sorga ke bumi, untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh,” Tuhan dating tepat pada waktunya kepada setiap orang yang membutuhkan pertolongan-Nya. “Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau akan mengubah mereka, dan mereka berubah; tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.
MAZMUR 103:1-22
          Ada banyak alasan untuk memuji Tuhan dalam bagian ini pemazmur menjelaskan dengan begitu rupa, alasan-alasan seorang menyembah Tuhan. “Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,  Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali. Oh Tuhan ampunilah saya jika selama ini saya tidak meyadari hal ini, bahwa Engkau yang menyembuhkankanku, mengampuni segalah kesalahanku.
MAZMUR 104:1-35
          Penciptaan di taman Eden bukanlah akhir dari  karya Allah seperti diyakini oleh kaum deisme. “Engkau yang telah membuat bulan menjadi penentu waktu, matahari yang tahu akan saat terbenamnya.  Apabila Engkau mendatangkan gelap, maka haripun malamlah; ketika itulah bergerak segala binatang hutan.  Singa-singa muda mengaum-aum akan mangsa, dan menuntut makanannya dari Allah.  Apabila matahari terbit, berkumpullah semuanya dan berbaring di tempat perteduhannya” Allah memang sudah mengatur semuanya dengan begitu rapih, namun pekerjaan-Nya ini Ia tetap lakukan sampai saat ini. hal ini sama seperti apa yang dikatakan oleh Yesus “Aku terus bekerja karena BapaKu di Sorga terus bekerja hingga saat ini.
MAZMUR 105:1-45
       Ungkapan pemazmur ini, “Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! Merupakan satu seruan kepada setiap penyembah untuk terus mencari kehendak Tuhan dalam menjalin hubungan yang intim dengan-Nya. Pemazmur memberikan gambaran seperti apa yang dialami oleh bangsa Israel. “Orang Mesir bersukacita, ketika mereka keluar, sebab orang-orang Mesir itu ditimpa ketakutan terhadap mereka.  Dibentangkan-Nya awan menjadi tudung, dan api untuk menerangi malam. Mereka meminta, maka didatangkan-Nya burung puyuh, dan dengan roti dari langit dikenyangkan-Nya mereka.” Orang Israel mendapatkan kekuatan yang luar biasa oleh karena Allah turut berkarya dalam perkara mereka.
MAZMUR 106:1-48
        Kadang untuk sementara waktu Allah sepertinya tidak mau peduli dengan umat-Nya ketika umat-Nya mau berjalan sendiri sesuai dengan apa yang mereka mauv“Banyak kali dilepaskan-Nya mereka, tetapi mereka bersikap memberontak dengan rencana-rencana mereka, tenggelam dalam kesalahan mereka. Namun Ia menilik kesusahan mereka, ketika Ia mendengar teriak mereka.  Ia ingat akan perjanjian-Nya karena mereka, dan menyesal sesuai dengan kasih setia-Nya yang besar. Diberi-Nya mereka mendapat rahmat dari pihak semua orang yang menawan mereka.” Kata menyesal di sini adalah bukan seperti penyesalam manusia yang sudah berdosa, tetapi penyesalan di sini adalah perasaan kasihan dari Allah kepada umat-Nya. Kalau saja Allah peduli dengan saya mengapa saya selalu mengeraskan hati saya.
MAZMUR 107:1-43
Kadang ada banyak permaslahan yang saya tidak mengerti ujung pokoknya dan menimbulkan banyak pertanyaan. Namun saya dikuatkan dengan kesaksian pemazmur ini. Ia mengatakan bahwa semuanya itu terjadi karena Allah ingin supaya umat-Nya hidup dengan penuh ucapan syukur. “Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang.  Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.  Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.
MAZMUR 108:1-12
           “Nyanyian. Mazmur Daud ini merupakan nyanyian kemenangannya di dalam medan perang.  Hatiku siap, ya Allah, aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku,  bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar.  Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya TUHAN, dan aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa;  sebab kasih-Mu besar mengatasi langit, dan setia-Mu sampai ke awan-awan.  Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah, dan biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi.” Saya mau bernyai bagi Tuhan untuk setiap kemenangan yang saya peroleh.
MAZMUR 109:1-31
         “Tolonglah aku, ya TUHAN, Allahku, selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu,  supaya mereka tahu, bahwa tangan-Mulah ini, bahwa Engkaulah, ya TUHAN, yang telah melakukannya. Biar mereka mengutuk, Engkau akan memberkati; biarlah lawan-lawanku mendapat malu, tetapi hamba-Mu ini kiranya bersukacita. Biarlah orang-orang yang mendakwa aku berpakaikan noda, dan berselimutkan malunya sebagai jubah.  Aku hendak bersyukur sangat kepada TUHAN dengan mulutku, dan aku hendak memuji-muji Dia di tengah-tengah orang banyak.” Allah adalah pembebasku dari setiap celaan musuhmusuhku.
MAZMUR 110:1-7
      Kemenangan yang dipeoleh Daud dalam medan laga, itu semua karena Tuhan adalah perisainya yang memberikan kemenangan baginya. "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu." Tongkat kekuatanmu akan diulurkan TUHAN dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu! Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun. TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek."
MAZMUR 111:1-10
           Hal-hal yang diperbuat oleh Allah selalu mengagumkan umat-Nya. Perbuatan-perbuatan Tuhan selalu ajaib dimataku. “Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; TUHAN itu pengasih dan penyayang. Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya. Kekuatan perbuatan-Nya diberitakan-Nya kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka bangsa-bangsa. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh, kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.” Allah telah menerapkan terlebih dahulu setiap perintah dan larangan yang IA tuntut dari uam-Nya.
MAZMUR 112:1-10
      Pekerjaan paling berat yang dilakukan oelh manusia pada era ini termasuk saya adalah bertindak dengan rasa takut akan Tuhan. Padahal kata pemazmur adalah kebahagiaan ada pada setiap orang yang takut kepada Tuhan.  “Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.  “Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat selama-lamanya.  Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya. Kaki orang-orang yang takut akan Tuhan tidak akan goyah oleh apapun dari setiap cobaan dalam hidupnya, karena Tuhan selalu menjaganya dalam jalan-jalannya.
MAZMUR 113:1-9
           Melihat ayat ini saya teringat akan inkarnasi Yesus yang dating ke dalam dunia dan mengosongkan diri-Nya demi penyatuaan-Nya dengan umat-Nya dan demi tercapainya rencana Ilahi-Nya, yakni menebus umat manusia dari hukuman dosa. “Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,  yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,  untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya. Tugas utama manusia adalah mengucapkan syukur kepada Allah atas penebusan, atas anugerah keselematan yang diberikan secara Cuma-Cuma kepada manusia. Tugas inipun adalah tugas saya, menaikan ucapan syukur kepada Allah yang ada di tempat-Nya yang Mahatinggi.
MAZMUR 114:1-8
         Mazmur ini mengisahkan tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan di Mesir. Dalam sepanjang perjalanan bangsa Israel ada begitu banyak perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan oleh Dia. Semua yang Ia lakukan demi kemuliaan nama-Nya. Namun kenyataannya banyak kali uamt Isarel tidak menyadari akan hal ini. “Gemetarlah, hai bumi, di hadapan TUHAN, di hadapan Allah Yakub,  yang mengubah gunung batu menjadi kolam air, dan batu yang keras menjadi mata air!” demikianlah juga dalam hidup saya ada begitu banyak perbuatan Allah yang Mahadasyat, namun sedikit sekali saya menyadari akan hal ini. namun melalui renungan ini akan menjadi bahan refleksi bagi saya.
MAZMUR 115:1-18
         Mazmur ini merupakan mazmur ucapan berkat kepada setiap orang yang takut akan Tuhan. Memberkati orang lain, adalah suatu cirri khas orang lain.  “Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN! Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.  TUHAN telah mengingat kita; Ia akan memberkati, memberkati kaum Israel, memberkati kaum Harun,  memberkati orang-orang yang takut akan TUHAN, baik yang kecil maupun yang besar.  Kiranya TUHAN memberi pertambahan kepada kamu, kepada kamu dan kepada anak-anakmu. Diberkatilah kamu oleh TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.”
MAZMUR 116:1-19
        Tuhan tidak pernah kurang pendengaran-nya ketika setiap umat-Nya berseru kepada-Nya Tuhan bersediah ditemui di tempat kudus-Nya. Permohonan umat-Nya pasti di dengar-Nya. Namun untuk jawaban-Nya, Ia memberikan waktu untuk kita menjadi sabar dalma menanti jawaban-Nya.“Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan. Pemazmur menggambarkan bagaimana yang ia rasakan ketika ia seolah-olah hidup tidak dekat dengan Tuhan, ada banyak halangan dan rintangan yang ia hadapi. Tetapi dengan yakin ia berkata bahwa Tuhan menjawab doa-doanya.
MAZMUR 117:1-118:29
          Daud dengan penuh keyakinan bahwa musuh-musuh yang ia hadapi ia dapat meruntuhkan pertahanan mereka. Namun baginya itu tidak penting lebih berlindung kepada Allah itu lebih baik daripada meladeni mereka.  “Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia. Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan. Segala bangsa mengelilingi aku demi nama TUHAN, sesungguhnya aku pukul mereka mundur. Mereka mengelilingi aku, ya mengelilingi aku demi nama TUHAN, sesungguhnya aku pukul mereka mundur. Mereka mengelilingi aku seperti lebah, mereka menyala-nyala seperti api duri, demi nama TUHAN, sesungguhnya aku pukul mereka mundur. Ada satu cara yang lebih bijak dalam keadaan terdesak yaitu tetap bersandar pada Tuhan bukan pada diri sendiri atau orang lain.
MAZMUR 119:1-176
        Berpegang pada ketetapan Tuhan, meluruskan jalan setiap orang yang takut kepada Tuhan. Khususnya dalam mazmur ini berbicara tentang orang-orang yang berbahagia karena melakukan apa yang dikehendaki oelh Allah, dan berjalan menurut jalan yang diperintahkan oleh Allah.   “Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati, yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu!
MAZMUR 120:1-7
        Menurut Yakobus, lidah adalah salah satu anggota badan yang kelihatannya lemah, namun memiliki kuasa yang begitu besar. Tempatnya memang tersembunyi, namun sekali ia bertindak dapat menyelesaikan perkara atau mala sebaliknya menamba memperbesar permasalahan. Tidak salah jika pemazmur memohon kepada Tuhan supaya, Tuhan    "Ya TUHAN, lepaskanlah aku dari pada bibir dusta, dari pada lidah penipu." Apakah yang diberikan kepadamu dan apakah yang ditambahkan kepadamu, hai lidah penipu? Memiliki lidah yang tak bertulang bukanlah suatu kesalahan, namun memiliki lidah yang terkendali itu sangat berbahaya. Henya dengan memohon kekuatan dari Tuhanlah yang empunya kita, kita bisa mampuh mengendalikan perkataan kita sehingga tetap memuliakan Tuhan.
MAZMUR 121:1-8
         Allah menata dunia ini dengan begitu indah dan harmonis. Namun ketika manusia jatuh ke dalam dosa, semuanya bekerja tidak sesuai dengan fungsinya lagi. Namun itu tidak berarti Tuhan tidak lagi mengontrolnya lagi. Tuhan masih tetap mengontrol dunia ini. seperti yang diungkapkan oleh pemazmur bahwa  “Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam. TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.” Khususnya mazmur ini merupakan nats renungan kami ketika saya meninggalkan orang tua saya untuk masuk ke sekolah teologia. Sampai saat ini saya memang merasakan begitu besar kasih Tuhan kepada saya. Buktinya adalah saya tidak pernah kekurangan.
MAZMUR 122:1-123:4
        Dalam situasi hidup dibenci orang tanpah alasan yang jelas, kira-kira apakah yang saya akan perbuat? Pernah terpikirkan oleh saya jika saya berada dalam situasi yang sangat sulit saya akan mencari jalan pintas untuk menyelsaikan persoalan saya. Namun melalui renungan ini saya tahu bahwa Tuhan itu tetap mengasihi umat-Nya yang tetap bersandar kepada-Nya.  “Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita. Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;
MAZMUR 124:1-8
           Kesadaran ini muncul dari hati pemazmur yang menyadari bahwa  “jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita,  maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita; maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir melingkupi diri kita, maka telah mengalir melingkupi diri kita air yang meluap-luap itu. Tuhan selalu berpihak pada orang benar, Tuhan tidak pernah berpihak pada orang fasik, orang jahat, tetapi Tuhan berpihak pada orang yang setia melakukan Firman-Nya. Saya tahu akan hal ini, namun ketika saya hendak mempercayai hal ini saya selalu diteror dengan segalah kesalahan saya masa lalu. Namun saya percaya bahwa permasalahan ini pasti akan terselesaiakn pada suatu saat.
MAZMUR 125: 1-5

“Lakukanlah kebaikan, ya TUHAN, kepada orang-orang baik dan kepada orang-orang yang tulus hati. Tetapi orang-orang yang menyimpang ke jalan yang berbelit-belit, kiranya TUHAN mengenyahkan mereka bersama-sama orang-orang yang melakukan kejahatan. Damai sejahtera atas Israel!. Merupakan permohonan Daud kepada Allah agar Allah memilihara dan memberkati umatnya dan serta menyatakan kasih setia-Nya kepada orang yang tulus hati kepada-Nya dan orang-orang yang melakukan kejahatan agar di enyahkan seta di binasakan, sebab mereka bertentangan dengan Allah. Untuk itu kita sebagai orang-orang yang percaya harus beribadah kepada Allah dan memuji dan mempermuliakan nama-Nya dengan tulus hati agar kita diberkatinya.
MAZMUR 126:1-6
            Kita terus tertawa dan menyanyi gembira sehingga bangsa-bangsa lain berkata, "TUHAN telah melakukan hal-hal yang hebat bagi mereka!" Memang TUHAN telah melakukan hal-hal yang hebat bagi kita! Sebab itulah kita bersukacita! Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. Sebagai orang yang hidup di dalam Tuhan kita kita harus hidup dengan penuh ucapan syukur kepada Tuhan serta dengan gembira agar kita dapat menjadi saksi-saksinya dibumi agar bangsa-bangsa lain dapat melihat akan perbuatan yang ajaib yaitu melihat akan pekerjaan Allah di dalam kehidupan kita dan mereka dapat mengagungkan Allah dan dapat percaya kepada-Nya.
MAZMUR 127:1-5
Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.  Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. Salomo menuliskan mazmurnya dengan mengatakan bahwa jika apa yang kita lakuakan jika tidak di dasarkan akan Tuhan maka apa yang kita lakukan adalah sia-sia belaka sebab apapun yang kita lakukan meruapakan hal harus kita lakukan untuk Tuhan sebab jika bukan untuk Tuhan maka kita adalah orang-orang yang tidak tahu apa arti dari hidup kita, sebab hidup kita adalah hanya untuk Hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Oleh sebab itulah Allah menciptakan kita untuk menyatakan kemuliaan-Nya.
MAZMUR 128:1-6.
Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN. Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,  6 dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel. Orang-orang yang takut akan Tuaha meupakan orang-prang yang berkenan kepada Tuahan dan orang-orang yang diberkati Tuhan sebab takut akan Tuhan merupakan awal dari kebarhasialan, Salomo jaga berkata dalam kitab pengkotbah takut akan Tuhan merupakan awal dari pengetahuan. Jadi ketika jita takut akan Tuhan maka kita akan diberkati dan akan di berikan kenyamanan dari Tuhan.
MAZMUR 129:1-8
Mereka telah cukup menyesakkan aku sejak masa mudaku biarlah Israel berkata demikian mereka telah cukup menyesakkan aku sejak masa mudaku, tetapi mereka tidak dapat mengalahkan aku. Di atas punggungku pembajak membajak, membuat panjang alur bajak mereka. TUHAN itu adil, Ia memotong tali-tali orang fasik. Tuhan itu adil serta memilihara orang-orang yang dikasihi-Nya seta orang-oarang yang berkenan kepada-Nya. mazmur ini menyatakan bahwa kehidupan bangsa Israel yang tidak berkenan kepada Tuhan, untuk itu pemazmur berkata bahwa Allah itu adil yaitu akan memotong tali-tali orang-orang fasik, yaitu orang-orang yang tidak berkenan kepada-Nya. pemazmur menyatakan hal tersebut agar orang-orang Israel kembali kepada Allah, sebab jika mereka menjadi fasik maka mereka akan dibinasakan.
MAZMUR 130: 1-8
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku. Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?  Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang. Pemazmur mengataan bahwa manusia tidak dapat berbuat apa-apa, dan tidak dapat berbuat sesuatu yang dari dirinya sehingga ia mendapat pengampunan. Pemazmur menekankan bahwa hanya di dalam Tuhan ada pengampunan diluar Tuhan tidak ada. Untuk itu Pemazmur mengatakan suatu permohonan nya kepada Allah agar Allah mendengar seruan pertobatannya.
MAZMUR 131:1-3
 Ingatlah, ya TUHAN, kepada Daud dan segala penderitaannya,  bagaimana ia telah bersumpah kepada TUHAN, telah bernazar kepada Yang Mahakuat dari Yakub:  "Sesungguhnya aku tidak akan masuk ke dalam kemah kediamanku, tidak akan berbaring di ranjang petiduranku. Merupakan suatu seruan minta tolong atas penderitaan yang Pemazmur alami, untuk itu Pemazmur berseru kepada Tuhan agar Tuhan memberikan jalan keluar kepada umat-Nya yang memohon pertolongan dari pada-Nya. kita sebagai orang yang percaya mari kita berseru kepada Tuhan dan meminta pertolongan dari pada-Nya sebab hanya kepada-Nya ada pertolongan bagi orang yang membutuhkan pertolongan tersebut dan Allah adalah Allah yang setia, yang akan menolong umat-Nya yang menderita.
MAZMUR 132:1-18
 Ingatlah, ya TUHAN, kepada Daud dan segala penderitaannya,  bagaimana ia telah bersumpah kepada TUHAN, telah bernazar kepada Yang Mahakuat dari Yakub: "Sesungguhnya aku tidak akan masuk ke dalam kemah kediamanku, tidak akan berbaring di ranjang petiduranku,  sesungguhnya aku tidak akan membiarkan mataku tidur atau membiarkan kelopak mataku terlelap, sampai aku mendapat tempat untuk TUHAN, kediaman untuk Yang Mahakuat dari Yakub." Merupakan suatu permohonan Pemazmur kepada Allah, suatu bentuk perendahan diri kepada tuhan agar agar Tuhan dapat melepaskannya dari pada penderitaan yang ia alami. Sebab ia tahu bahwa hanya Tuhanlah yang dapat melepaskannya dari berbagai penderitaan dan permohonan yang ia panjatkan kepada Tuhan. Untuk itu kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan harus menaru pengharapan kita kepada Tuhan dan tempat kita bersandar dan bergantung hanya kepada-Nya.
MAZMUR 133:1-3
 Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!  Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.  Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. Sesuaru yang mengembirakan jika kita hidup di dalam Tuhan sebab hudup kita akan rukun. Kehidupan seperti ini yang berkenan dihadapan Tuhan dan yang di berkati Tuhan, karena kehidupan tersebut merupakan kehidupan yang di karuniakan Tuhan kepada kita.
MAZMUR 134:1-3
Mari, pujilah TUHAN, hai semua hamba TUHAN, yang datang melayani di rumah TUHAN pada waktu malam. Angkatlah tanganmu ke tempat kudus dan pujilah TUHAN!  Kiranya TUHAN yang menjadikan langit dan bumi, memberkati engkau dari Sion. Merupakan kegembiraan jika kita hidup untuk memuliakan nama Tuhan sebab kehidupan tersebut merupakan kehidupan yang diberkati Tuhan. Untuk itu kita sebagai orang yang percaya kepada-Nya harus hidup untuk hormat dan kemuliaan nama-Nya.
MAZMUR 145:1-21
          Kebaikan Tuhan tak terukur oleh apapun di dunia ini. Kebaikan Tuhan mengatasi besarnya alam semesta ini. dengan apakan kita membalas kasih-Nya, dan kebaikan-Nya ini?  “TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya. Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kata pemazmur, kita hanya bisa “bersyukur atas semua yang telah Ia perbuat bagi kita”. Tidak kata yang lebih pantas untuk melihat kasih Tuhan ini selain kata ucapan syukur.
MAMUR 146:1-10
       Hampi sebagian besar dalam kitab mazmur ini berbicara tentang dua karakteristik orang yaitu orang benar dan orang fasik. Orang fasik selalu mendapat tempat yang menyakitkan atau tempat yang hina. Hal ini terjadi karena perbuatannya tidak berkenan di mata Tuhan.  “TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar. TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun! Haleluya!  Menjadi orang benar itu sangat menyenangkan karena hidup kita akan diterangi oleh kebenaran Allah.
MAZMUR 147:1-20
       Kepeduliaan Allah begitu tinggi kepada orang-orang yang tertindas, Tuhan tidak pernah berkehendak untuk mencampak orang-orang benar ke dalam kesusahan.  “TUHAN menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi merendahkan orang-orang fasik sampai ke bumi.” Bernyanyilah bagi TUHAN dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi”.  TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya. Sekali lagi ditekankan pula hidup takut kepada Tuahn. Rupanya ini merupakan tema penting dalam mazmur, karena ketika berbicara tentang takut kepada Tuhan, sepertinya ini merupakan suatu pekerjaan yang sangat berat. Tetapi sesunggunya ini tidak pernah sulit jika ada campur tangan tangan Tuhan di dalamnya.
MAZMUR 148:1-14
         Mazmur ini merupakan mazmur undangan kepada seluruh makhluk hidup tanpah ada batasan apapun dalam memuji Tuha.  “Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta. Dia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya, dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.” Ada dua alasan bagi permazmur mengapa kita memuji Tuhan, yaitu karena Ia adalah pencipta dan karena Ia adalah penopang dari segalah sesuatu di dalam alam ini. “Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit. Seruan ini juga menyangkut tanggung jawab kita dalam menyampai undangan ini kepada semua umat manusia yang belum mengenal Allah untuk dating memenuhi undangan ini memuji Tuhan.
MAZMUR149:1-9
       Kerendahan hati juga merupakan suatu penekanan yang penting dalam bagian mazmur ini. “Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan. Pahala dari orang yang rendah hati adalah memperoleh keselamatan dari Allah. Apakah itu keselamatan dari kungkungan maut atau keselamatan dari segalah hal buruk lainya yang menyebabkan kita terkulai. Itu semuanya ada pada Tuhan. Tuhanlah yang akan menjawabnya. Sekarang ini tugas saya adalah bertindak dengan kerendahan hati.
MAZMUR 150:1-6
         Mazmur ini merupakan mazmur yang terakhir di akhir hari perenungan dari seluruh mazmur-mazmur dalam kitab mazmur ini pesan penting yang ingin ditekankan oelh pemazmur adalah “Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat! Pesan ini ditujukan kepada seluruh makhluk yang bernafas, ini berarti tiddak ada perkecualian dalam memuji Tuhan.“Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!  Sebenarnya memuji Tuhan adalah suatu tindakan orang yang beriman yang menyadari bahwa, segalah apa yang dimilikinya itu hanya karena semata-mata oleh karena kasih karunia Tuhan. Memuji Tuhan adalah bagian dari ibada saya. Memuji Tuhan tidak dibatasi oelh tempat, karena kapan saja dan dimana saja saya tetap bisa memujiTuhan, Karena Tuhan tidak dibatasi oleh apapun

Comments

Unknown said…
Sangat membantu dalam memahami kitab mazmur

Popular posts from this blog

Apa itu N1, N2, N3, PM1?

WASPADAH TERHADAP SIKAP HIDUP AHLI TAURAT