Pengalaman Bersama Ex Calon Mertua

Joshua Phasa
           Sejak tanggal 15 Juni kan saya keluar dari bengkulu menuju malang, tapi seblum sampai ke Malang, saya mampir dulu di rumah bapa sodara yang di Tanggerang. Saya berpikir sebelum masuk kampus ada baiknya saya menikmati dulu liburan di Tanggerang sambil menunggu acara besar di sekolah kami yakni acara wisudah dan acara ulang tahun fakultas kami. Selama di Tanggerang saya pergunakan waktu sebaik-baiknya untuk berkunjung ke beberapa tempat teman lama saya yang ada di Jabodetabek. Suatu waktu saya berkunjung ke rumah kawanku yang berada di Bogor. Dia adalah sahabatku semasa SMA, dia adalah adik kelasku, namun sejak tahun 2006 kami berpisah, saya harus melanjutkan studi ke Jakarta dan ia masih berjuang di bangku SMA. sejak dari tahun 2006 sampai tahun 2011, baru pertama kali itu kami bertemu, kami sangat senang karena kami bisa berjumpah dan mengulang kembali kisah-kisah jenaka yang pernah kami lakukan dulu.
         Setelah pertemuan itu, saya harus memperiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan di Kampus tercinta, saya sangat senang karena akan berjumpah dengan semua rekan-rekan seperjuanganku. Saya senang karena akan berjumpah dengan sahabatku Toni dari Borneo, dia adalah teman yang brilliant dan baik hati, serta hebat main bola, walaupun kakinya sdah divonis akan engkel permanen, namun ia tetap saja gila dengan si bundar itu. Saya juga akan bertemu dengan Kak Agus,juga dari Borneo, dia adalah sahabat yg bijak dan cuek tapi tegas, setiap orang hampir sulit untuk menerimanya karena ketegasannya, namun walaupun demikian kami semua menyanyanginya karena dia yang tertua di kelas kami. Juga ada Simon Petrus, teman seperjuangan ketika pelayanan antar semester di Sumba, dia adalah orang yang bijaksana namun kurang tegas,dia juga adalah orang yang humoris dan baik hati serta perhatian. Namun sayangnya sedikit sekali yang memberi perhatian kepadanya karena di kelas kami, dia juga adalah orang yang kami tuakan (hehehehe tetua kampung kali yaa??). Ada juga si Lena gadis manis dari Pulau Nias, dia adalah orang yang sulit kutebak sampai kini, seperti apa dia sesungguhnya. Sebenarnya dia adalah orang yang ceria,humoris,namun kadangkala dia sangat misterius, (seperti mak lampir kali ya??? Sowry Len). Ada lagi satu ni, namanya Yutisa dari Pulau Nias, Teluk Dalam, karena ia berasal dari Teluk yang dalam makanya setiap orang sulit menjangkaunya, (hehehehehe Peace Tisa,becanda kok). Tidak salah lagi saya juga akan berjumpah dengan K, Buala pendatang baru di kelas kami, dia adalah kakak yang baik bagi kami semua. The last one adalah saya akan berjumpah dengan kekasihku yang kucintai. Ini adalah waktu yang kutunggu-tunggu, yakni bisa bersama dengannya dalam beberapa waktu. Dalam tulisanku selanjutnya saya akan bercerita sedikit aja tentang kisah-kisah kami di masa-masa sebelum acara wisudah.
           Tepat satu hari sebelum wisudah, kami berdua (saya dan kekasihku) berencana untuk pergi menjemput orangtua dari kekasihku, tapi karena waktu itu saya terlambat maka ia pergi sendirian menjemput mereka di stasiun Malang. Setelah mereka sampai di Batu baru saya menjemput mereka dan mengantar ke Hotel. Wah senang banget bisa membantu keluarga kekasihku. Di saat-saat seperti saya gunakan untuk lebih mengenal anggota keluarga kekasihku. Mereka adalah keluarga yang baik. Saya bersyukur karena ada saat-saat seperti itu yang bisa membuat kami lebih dekat dan saling mengenal.


Comments

Popular posts from this blog

Apa itu N1, N2, N3, PM1?

Kumpulan Renungan Pribadi dlm Kitab Mazmur

WASPADAH TERHADAP SIKAP HIDUP AHLI TAURAT