KRISIS PERCAYA DIRI ?

Matius 14 :

14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.

15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."

16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."

17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."

18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."

19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.

20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.

21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

Pernahkah anda merasakan dalam hidup anda, ada satu masa dimana anda merasa disepelekan dan tidak dianggap oleh orang-orang di sekitar anda hanya karena anda masih muda, atau mungkin karena anda masih junior atau masih hijau dalam bidang yang anda tekuni saat ini, atau bisa jadi karena anda adalah si anak paling kecil di rumah atau di kantor ?

Jika anda pernah merasakan hal itu, atau malah mungkin saat ini anda sedang mengalaminya, hari ini ada kabar baik untuk anda. Tuhan mau memberitahukan kepada anda bahwa dia sangat perduli padamu. Dia sangat menghargaimu, dan Dia mau anda tahu hal ini dengan baik. Taruh perkataanNya dalam hatimu, dan bersiaplah untuk terus melanjutkan hidupmu dengan caranya Allah. Ada satu kuasa yang mau Dia berikan kepada anda hari ini agar hidup anda tidak pernah sama lagi. Apapun yang anda miliki, hal itu akan menjadi satu benih yang hidup dan akan bertumbuh luar biasa. Tapi, untuk bisa mengalaminya akan sangat diperlukan iman. Iman yang akan menggerakkan semua itu menjadi luar biasa. Anda sudah memilikinya ? Jika belum, milikilah sekarang. Baru kita bisa melanjutkan perjalanan kita.

Bisakah anda bayangkan hari itu, di mana ada begitu banyak orang, bukan hanya seratus atau dua ratus. Bukan juga hanya lima ratus atau seribu. Tetapi lima ribu orang lebih…dan orang-orang sebanyak itu semuanya berjalan berduyun-duyun mengikuti Tuhan Yesus. Bahkan tepatnya, kemanapun Yesus pergi, orang-orang ini terus mengikutinya. Mereka tidak memperdulikan pekerjaan mereka, tidak memperdulikan keluarga mereka, tidak memperdulikan cuaca hari itu, mereka terus berjalan dan berjalan bersama-sama Yesus kemanapun Dia pergi. Ketika Yesus berbicara dan mengajar, semuanya mendengarkan dengan tekun. Mereka begitu takjub dan terkagum-kagum akan pengajaranNya. Sehari-harian mereka mengikuti Dia dan menikmati pelayananNya yang penuh dengan kasih dan kuasa.

Dan ketika hari mulai gelap, murid-murid Yesus baru menyadari kalau semua orang itu belum makan. Coba bayangkan, betapa hebatnya pesona Tuhan Yesus sampai-sampai mereka semua itu tidak ingat dengan rasa lapar jasmaninya, karena pada saat itu mereka begitu dikenyangkan secara rohani. Tuhan Yesus memberikan kepuasan kepada mereka dengan caraNya. Baru pada malam hari mereka semua baru ingat akan tubuh mereka yang juga perlu diberi makan.

Di tengah-tengah kebingungan mereka akan makanan yang mereka perlukan, Tuhan Yesus meminta para muridNya untuk memberi mereka makan dengan apa yang ada pada mereka karena tidak mungkin mencari makanan di hari yang mulai gelap itu. Apa yang harus mereka perbuat ? Apakah Tuhan Yesus sedang bercanda ? Orang sebanyak itu ? Bagaimana caranya mereka diberi makan ? Lima ribu orang itu bukan jumlah yang sedikit. Dan hitungan itu hanya ketika mereka menghitung para prianya saja, belum lagi para wanita dan anak-anak. Wah…sepertinya hal itu sangat mustahil, kalaupun ada, rasanya jumlahnya tidak akan mencukupi semuanya itu. Sebagian dari murid-muriNya menggaruk-garukkan kepala, sebagian lagi menggeleng-gelengkan kepala sebagai tanda protes mereka, tapi mereka tidak berani mengutarakannya dengan terus terang. Dan akhirnya mereka hanya mengumumkan bahwa mereka membutuhkan makanan, bagi siapa saja yang memiliki makanan, harap mengangkat tangan dan melaporkannya pada mereka.

Suasanan hening, semua menunggu respon orang banyak itu. Semua tampak menoleh ke kiri dan ke kanan, mencari tahu apakah ada yang menjawab pertanyaan itu. Angin senja yang dingin mulai semakin keras, sebagian dari mereka mulai merapatkan jubahnya sambil menunggu dan berharap cemas. Apa kira-kira yang akan dilakukan Yesus kali ini ? Tadi siang Ia melakukan begitu banyak mujizat di depan mereka. Yang sakit disembuhkan, yang lemah dikuatkan dan ada begitu banyak orang yang mengalami hal itu. Sekarang, apa lagi kira-kira yang akan dilakukanNya ? Apakah Dia akan melakukan sesuatu yang hebat lagi ? Atau tidak ? Ah…tapi rasanya tidak. Kalau ya, mengapa Dia harus menyuruh murid-muridNya menanyakan kepada mereka, siapa yang memiliki makanan. Jadi artinya, kali ini Yesus bingung bagaimana caranya memberi mereka makan.

Tapi coba lihat, Yesus kelihatannya tenang-tenang saja. Dia hanya memperhatikan dari kejauhan bagaimana murid-muridNya melakukan sesuai dengan perintahNya. Orang banyak itu pun duduk dengan gelisah karena mereka merasa lapar dan bingung. Lama mereka menunggu dan tidak ada yang merespon pertanyaan itu, sampai akhirnya ada seorang anak laki-laki berdiri dari antara kerumunan orang banyak itu. Ia berdiri sambil memegang satu buah bakul kecil berisikan beberapa buah roti dan ikan. Ah, sepertinya jumlahnya sangat sedikit. Tidak ada gunanya !! Untuk apa roti dan ikan dengan jumlah yang sedikit itu ? Orang banyak itu mengeluarkan gumaman yang tidak jelas.

Anak laki-laki itu tetap maju perlahan ke depan sambil membawa apa yang dia miliki, sambil berseru,”Aku punya roti dan ikan!!! Permisi…aku mau ke depan. Aku punya roti dan ikan!! Permisi…” Dia terus maju perlahan namun pasti, terus menerobos kerumunan orang-orang yang duduk itu, sampai tiba di depan murid-murid yang sedang menunggu. Setibanya di sana, murid-murid itu mengambil dan melihat apa yang dibawa anak itu. Petrus tersenyum dan menggelengkan kepalanya sambil menepuk-nepuk bahu anak itu seakan-akan dengan melakukan itu ia ingin mengatakan, Nak..itu usaha yang baik, tapi…lima roti dan dua ikan ? Ah..kamu pasti bercanda.

Begitu juga Yohanes, dengan agak kecewa ia memandang bakul itu lalu mengangkat bahunya perlahan. Ia memandang kepada yang lain sebagai tanda bahwa ia tidak tahu apa yang harus ia perbuat dengan lima roti dan dua ikan itu. Dengan sedih ia pun menjauh sedikit dari anak itu. Sementara yang lain berusaha tetap mencari dari antara ribuan orang itu, siapa tahu ada lagi yang lain yang membawa roti dan ikan, tapi mereka akhirnya terdiam dengan kecewa karena mereka tidak menemukan lagi yang lainnya.

Tapi lihat anak laki-laki itu. Ia tidak terganggu dengan perlakuan para murid itu. Ia tetap berdiri di situ dengan apa yang ia miliki itu. Ia memandang Yesus sambil tersenyum, lalu menyodorkan apa yang ia punya kepadaNya. Dan Yesus pun menerimanya. Ia balas tersenyum kepada anak lelaki itu. Ia menghargai apa yang dilakukan anak itu. Ia memberikan apa yang ada padanya dengan tulus.

Lalu Yesus mengangkat ke lima roti dan dua ikan itu ke atas dan mengucap syukur kepada Bapa di surga atas semua itu. Dan setelah itu, Ia mulai membagi-bagikan roti dan ikan itu. Ajaib!!! Roti yang awalnya hanya lima buah itu dan ikan yang mulanya hanya dua ekor saja, kini berlipat-lipat ganda jumlahnya. Seperti tidak habis-habis makanan itu dibagikan di antara mereka. Lagi…lagi…lagi…lagi… dan lagi…terus…tidak ada habisnya. Mereka semua makan dengan kenyang. Tidak ada lagi yang memandang dengan lesu dan bingung. Semuanya bersemangat menikmati makanan yang diperbanyak dengan ajaib itu. Tidak ada yang kekurangan. Semuanya makan dengan nikmat. Dan terakhir, ketika mereka mengumpulkan sisanya, ternyata masih tersedia dua belas keranjang besar penuh. Luar biasa!!! Semua bertepuk tangan untuk mujizat yang terjadi. Wow…luar biasa!!! Yesus hebat…!!! Begitulah mereka semua bersorak karena sudah dikenyangkan.

Tapi jangan lupa, bahwa mujizat itu terjadi bukan karena murid-muridi itu. Juga bukan karena lima ribu laki-laki yang berkerumun itu. Mujizat ini berawal dari seorang anak laki-laki yang mau memberikan apa yang ia miliki. Anak laki-laki yang pada awalnya mereka ejek dan dipandang rendah karena dia hanya memiliki sedikit. Apa yang ia pegang itu dianggap hina dan dipandang enteng.

Seperti itukah apa yang anda alami hari-hari ini ? Bahwa anda tidak dipandang oleh sekitar anda ? Padahal anda merasa memiliki sesuatu, namun tidak dihargai oleh mereka ? Anda merasa sudah memberikan semua yang anda punya, tapi mereka menganggapnya tidak cukup ? Oooo, jangan kuatir. Sekali lagi saya katakan..jangan kuatir. Coba pelajari anak lelaki dengan lima roti dan dua ikan itu. Apakah kisahnya mirip dengan anda saat ini ? Apakah bedanya dia dengan anda ? Tindakannya. Ia sangat berani dan sangat konsisten. Ia tidak pusing dengan lecehan dan ejekan orang-orang tua itu. Ia tidak peduli dengan pandangan penuh iba dari para murid itu. Yang ia pikirkan hanya Yesus. Ia fokus kepadaNya. Ia senang dapat menjawab panggilan Yesus. Ia senang dapat mempersembahkan apa yang ia punya buat Yesus, idolanya. Ia maju ke depan dengan harapan dapat mendekat kepadaNya. Untuk Yesuslah ia berlari dan menerobos ke depan sambil membawa roti dan ikannya. Ia tahu bahwa Yesus akan tetap tersenyum kepadanya. Yesus itulah satu-satunya yang tidak akan merendahkan persembahannya itu. Dan memang untuk Yesuslah semua itu.

Dan ketika ia melihat Yesus mengangkat roti dan ikan itu, ia senang melihatnya. Ha….memang hanya Yesus yang bisa menghargai hal yang sedikit itu. Lihat, Ia bahkan mengucapkan syukur untuk apa yang ia berikan itu. Cara Yesus melakukan semua itu sangat menyejukkan hatinya. Hmm…Dia memang pantas untuk diikuti. Tidak salah aku mengorbankan apa yang kumiliki itu. Yesus sangat menghargainya.

Waktu ia melihat bagaimana Yesus membagi-bagikan roti dan ikan itu, ia begitu terharu karena Yesus begitu baik mau menyempurnakan apa yang ia persembahkan itu. Jumlah yang tidak seberapa itu akhirnya menjadi sesuatu yang luar biasa. Semua orang bisa menikmati bekalnya itu. Bahkan sampai kenyang. Kini, tidak ada lagi yang akan menghinanya. Bahkan bisa jadi ia dianggap pahlawan kecil karena berani maju dan berkorban bagi mereka semua. Hm..senang sekali melihat apa yang Yesus kerjakan itu. Aku merasa jadi sangat berarti.

Hari itu, anak lelaki itu belajar sesuatu yang sangat penting dalam hidupnya. Apa yang kaupunya, persembahkan itu dengan ucapan syukur kepada Tuhan, bagikan dengan sukacita, hasilnya adalah satu pelipatgandaan yang luar biasa. Waw…keren sekali. Dengan kata lain, berikan apa yang kaumiliki, bekerja sama dengan kuasa Tuhan, maka akan menghasilkan mujizat yang luar biasa.

Mungkin saat ini aku memang bukan siapa-siapa. Juga bukan apa-apa. Bisa jadi saat ini banyak orang yang memandang rendah dan meremehkan aku. Tapi aku hanya mau focus kepada Yesus. Aku mau terus maju, menerobos segala rintangan dengan pandangan mataku ke depan, terarah hanya pada Yesus. Aku melakukan semua ini hanya untuk Yesus. Dialah tujuan hidupku. Aku tidak akan menoleh ke kanan dan ke kiri. Hanya pada Yesus. Dan aku mau menyerahkan apa yang ada padaku. Yesus tidak pernah meminta lebih dari apa yang aku punya. Dia tidak menuntut sesuatu yang lebih. Dia hanya meminta apa yang aku punya, dan itu yang akan aku berikan kepadaNya. Aku akan bawa kepadaNya dengan penuh ucapan syukur. Dan aku tahu, ketika aku melakukannya, ada satu kuasa yang akan Dia alirkan kepada korban syukurku itu. Dan kalau kuasa itu sudah bekerja, maka apa yang kuanggap kecil dan tak berarti itu pasti akan menjadi sesuatu yang luar biasa. Ia yang akan menyempurnakannya. Ia yang akan melipatgandakannya sehingga dapat memuaskan kebutuhan banyak orang.

Jadi, kalau hari ini anda sedang mengalami krisis percaya diri, serahkanlah kepadaNya. Jangan hanya Percaya Diri, tapi jauh lebih baik kalau anda Percaya Dia. Ada kuasa yang akan Dia alirkan untuk anda.

Comments

Popular posts from this blog

Apa itu N1, N2, N3, PM1?

Kumpulan Renungan Pribadi dlm Kitab Mazmur

WASPADAH TERHADAP SIKAP HIDUP AHLI TAURAT