Isu seputar Kiamat 2012
Para ilmuwan NASA pada Rabu, 28 November 2012, memperingatkan bahwa isu kiamat tahun 2012 berdasarkan kalender Suku Maya hanya rumor belaka dan tidak dapat dipercaya. Dunia yang diprediksi akan berakhir pada 21 Desember 2012 ini bahkan telah membuat ketakutan di seluruh dunia, sehingga mengakibatkan banyak remaja yang berpikir untuk bunuh diri.
Ketakutan ini berasal dari tafsir dari kalender Suku Maya, yang menyebut pada tanggal 21 Desember 2012 adalah titik balik matahari ke musim dingin. Siklus pada kalender itu menjelaskan bahwa hari itu adalah hari terakhir dari b'ak'tun ke-13, atau 144.000 hari siklus kalender tersebut. Bangsa Maya kuno melihat akhir b'ak'tun 13 sebagai akhir siklus penciptaan.
Para ahli sejarah Maya sepakat bahwa bangsa Maya Kuno tidak melihat akhir b'ak'tun 13 sebagai hari akhir atau kiamat. Sebab, ini bisa juga diinterpretasi sebagai peralihan menuju awal yang baru. Namun, rumor yang berkembang adalah ada bencana kosmik yang akan mengakhiri kehidupan di bumi pada 21 Desember mendatang.
NASA pun berupaya untuk terus meluruskan kesalahan informasi tentang kiamat 2012. Rumor yang berkembang adalah akan ada sebuah planet yang menabrak bumi pada 21 Desember, dan membunuh semua penghuni planet Bumi. Faktanya, para astronom telah mendeteksi benda-benda dan planet-planet yang dekat dengan bumi. Jika ada planet yang diprediksi Suku Maya akan menabrak bumi dalam 3 minggu ke depan, tentu ini akan menjadi obyek paling terang di angkasa saat ini. Namun ini tidak terlihat.
"Isu itu tidak benar. Itu hanya sebuah fantasi," kata David Morrison, Astrobiologis di NASA Ames Research Center.
Dampak Negatif
Ketakutan ini berasal dari tafsir dari kalender Suku Maya, yang menyebut pada tanggal 21 Desember 2012 adalah titik balik matahari ke musim dingin. Siklus pada kalender itu menjelaskan bahwa hari itu adalah hari terakhir dari b'ak'tun ke-13, atau 144.000 hari siklus kalender tersebut. Bangsa Maya kuno melihat akhir b'ak'tun 13 sebagai akhir siklus penciptaan.
Para ahli sejarah Maya sepakat bahwa bangsa Maya Kuno tidak melihat akhir b'ak'tun 13 sebagai hari akhir atau kiamat. Sebab, ini bisa juga diinterpretasi sebagai peralihan menuju awal yang baru. Namun, rumor yang berkembang adalah ada bencana kosmik yang akan mengakhiri kehidupan di bumi pada 21 Desember mendatang.
NASA pun berupaya untuk terus meluruskan kesalahan informasi tentang kiamat 2012. Rumor yang berkembang adalah akan ada sebuah planet yang menabrak bumi pada 21 Desember, dan membunuh semua penghuni planet Bumi. Faktanya, para astronom telah mendeteksi benda-benda dan planet-planet yang dekat dengan bumi. Jika ada planet yang diprediksi Suku Maya akan menabrak bumi dalam 3 minggu ke depan, tentu ini akan menjadi obyek paling terang di angkasa saat ini. Namun ini tidak terlihat.
"Isu itu tidak benar. Itu hanya sebuah fantasi," kata David Morrison, Astrobiologis di NASA Ames Research Center.
Dampak Negatif
Morrison yang menjadi pembicara NASA dalam acara Mitos Kiamat 2012, mengatakan bahwa fantasi kiamat itu ternyata memiliki dampak negatif yang begitu besar. Ia menerima banyak email dan surat dari berbagai penjuru dunia, yang mengaku khawatir. Kebanyakan adalah para anak muda. Ada yang mengatakan bahwa mereka tidak nafsu makan, takut untuk tidur, bahkan ingin bunuh diri.
"Kejadian ini adalah sebuah lelucon bagi sebagian orang, dan menjadi misteri bagi sebagian orang lainnya. Bahkan ada orang-orang yang benar-benar peduli dengan kejadian tersebut," kata Morrison.
Memang tidak semua orang percaya bahwa kiamat 2012 akan terjadi pada 21 Desember. Beberapa orang bahkan mengalihkan isu kiamat dengan filosofi New Age, yaitu menjadikan 21 Desember sebagai hari perdamaian universal dan transformasi spiritual dunia. Namun, para pejabat NASA tetap mengkhawatirkan pengaruh buruk dari isu kiamat kepada anak-anak.
"Bagi orang-orang yang menyebarkan rumor di internet untuk menakut-nakuti anak-anak, itu adalah tindakan yang sangat jahat," ujar David Morrison.
Mitos dan Kesalahpahaman
Sejumlah ilmuwan NASA kemudian melakukan tanya-jawab di media sosial melalui video-chat. NASA memberikan penjelasan mengenai berbagai mitos kiamat, dari kemunculan planet Nibiru yang menghantam bumi, hingga jilatan lidah matahari.
Menurut ahli heliophysicist dari NASA, Lika Guhathakurta, memang benar bahwa matahari sedang dalam fase aktif di siklusnya. Ini berarti energi elektromagnet akan muncul. Lidah api matahari memang bisa memberikan dampak terhadap benda elektronik dan sistem navigasi di bumi. Tapi sejumlah satelit melakukan pemantauan terhadap aktivitas di permukaan matahari tersebut. Satelit ini akan memberikan peringatan jika ada aktivitas elektromagnet yang berlebih, yang masuk ke atmosfer dan mendekati bumi.
Guhathakurta lalu menyatakan, aktivitas matahari memiliki dampak kecil terhadap bumi. Hawa panas yang pernah ada di bumi pada jutaan tahun silam pun diperkirakan tidak akan dialami dalam beberapa waktu mendatang.
Sedangkan menurut ahli planet yang melacak objek dekat dengan bumi di Laboratorium Propulsi Jet NASA, Don Yeomans, mengatakan tidak terdapat objek yang mendekati bumi, yang mengancam akan menabrak planet kita pada 21 Desember.
"Satu-satunya asteroid yang diperkirakan akan muncul terdekat di masa depan adalah pada 13 Februari 2013, yang berjarak dengan bumi sekitar 3.963 mil, atau 6.378 kilometer. Dan asteroid itu tidak akan menabrak bumi," kata Don Yeomans.
Rumor lain adalah akan ada medan magnet yang tiba-tiba berbalik. Sehingga bumi akan mengalami pergeseran mencapai 30.000 tahun cahaya dan jatuh ke lubang hitam di pusat galaksi Bima Sakti. Ini juga dianggap sebagai rumor yang salah. Para ahli mengaku heran dengan isu itu, yang dianggap sama sekali tak masuk akal.
Astronom dari Universitas Foothill di California, Andrew Fraknoi, lalu menjelaskan, kekhawatiran tentang nasib bumi harusnya lebih difokuskan pada masalah perubahan iklim, dari pada jenis bencana akibat peristiwa bencana kosmik. Meskipun perlahan, masalah ini lebih nyata mengancam planet ketiga terdekat dengan matahari ini.
"Ancaman terbesar bumi di akhir tahun 2012 dan di masa depan adalah manusia itu sendiri," kata Andrew Fraknoi.
"Kejadian ini adalah sebuah lelucon bagi sebagian orang, dan menjadi misteri bagi sebagian orang lainnya. Bahkan ada orang-orang yang benar-benar peduli dengan kejadian tersebut," kata Morrison.
Memang tidak semua orang percaya bahwa kiamat 2012 akan terjadi pada 21 Desember. Beberapa orang bahkan mengalihkan isu kiamat dengan filosofi New Age, yaitu menjadikan 21 Desember sebagai hari perdamaian universal dan transformasi spiritual dunia. Namun, para pejabat NASA tetap mengkhawatirkan pengaruh buruk dari isu kiamat kepada anak-anak.
"Bagi orang-orang yang menyebarkan rumor di internet untuk menakut-nakuti anak-anak, itu adalah tindakan yang sangat jahat," ujar David Morrison.
Mitos dan Kesalahpahaman
Sejumlah ilmuwan NASA kemudian melakukan tanya-jawab di media sosial melalui video-chat. NASA memberikan penjelasan mengenai berbagai mitos kiamat, dari kemunculan planet Nibiru yang menghantam bumi, hingga jilatan lidah matahari.
Menurut ahli heliophysicist dari NASA, Lika Guhathakurta, memang benar bahwa matahari sedang dalam fase aktif di siklusnya. Ini berarti energi elektromagnet akan muncul. Lidah api matahari memang bisa memberikan dampak terhadap benda elektronik dan sistem navigasi di bumi. Tapi sejumlah satelit melakukan pemantauan terhadap aktivitas di permukaan matahari tersebut. Satelit ini akan memberikan peringatan jika ada aktivitas elektromagnet yang berlebih, yang masuk ke atmosfer dan mendekati bumi.
Guhathakurta lalu menyatakan, aktivitas matahari memiliki dampak kecil terhadap bumi. Hawa panas yang pernah ada di bumi pada jutaan tahun silam pun diperkirakan tidak akan dialami dalam beberapa waktu mendatang.
Sedangkan menurut ahli planet yang melacak objek dekat dengan bumi di Laboratorium Propulsi Jet NASA, Don Yeomans, mengatakan tidak terdapat objek yang mendekati bumi, yang mengancam akan menabrak planet kita pada 21 Desember.
"Satu-satunya asteroid yang diperkirakan akan muncul terdekat di masa depan adalah pada 13 Februari 2013, yang berjarak dengan bumi sekitar 3.963 mil, atau 6.378 kilometer. Dan asteroid itu tidak akan menabrak bumi," kata Don Yeomans.
Rumor lain adalah akan ada medan magnet yang tiba-tiba berbalik. Sehingga bumi akan mengalami pergeseran mencapai 30.000 tahun cahaya dan jatuh ke lubang hitam di pusat galaksi Bima Sakti. Ini juga dianggap sebagai rumor yang salah. Para ahli mengaku heran dengan isu itu, yang dianggap sama sekali tak masuk akal.
Astronom dari Universitas Foothill di California, Andrew Fraknoi, lalu menjelaskan, kekhawatiran tentang nasib bumi harusnya lebih difokuskan pada masalah perubahan iklim, dari pada jenis bencana akibat peristiwa bencana kosmik. Meskipun perlahan, masalah ini lebih nyata mengancam planet ketiga terdekat dengan matahari ini.
"Ancaman terbesar bumi di akhir tahun 2012 dan di masa depan adalah manusia itu sendiri," kata Andrew Fraknoi.
Polah Aneh Orang Jelang "Kiamat" Bangsa Maya
Tanggal 21 Desember 2012 makin dekat. Kebanyakan orang tak menggubrisnya dan memilih merencanakan masa depan yang tak terbatas, alih-alih ketakutan. Namun, segelintir orang benar-benar khawatir, mengira hari itu kiamat akan terjadi, atau setidaknya bencana dahsyat bisa terjadi di muka bumi.
Mereka membayangkan kondisi kacau balau, saat barang-barang di supermarket dan toko-toko habis diborong, makanan dan air bersih langka, urin diubah sedemikian rupa agar bisa diminum, dan listrik sama sekali tak ada. Sejumlah orang menimbun makanan, obat, bahkan senjata untuk mempertahankan diri.
Situasi ini dimanfaatkan para pengusaha untuk meraup keuntungan, menawarkan alat-alat penyelamatan diri, dari bunker kiamat mewah hingga sekoci atau perahu yang diklaim bisa bertindak sebagai "bahtera Nabi Nuh".
Membakar paspor
Kiamat juga dimanfaatkan sejumlah orang sebagai dalih. Ini salah satunya: seorang pria asal Amerika Serikat menghancurkan dan membakar paspornya . Untuk menunjukkan tekadnya tetap tinggal di negara pulau itu, meski visanya kadaluwarsa enam bulan.
Sebut saja nama pria itu Kyle. Ia mengaku membaca Kitab Suci Maret lalu saat menerima "wahyu" tentang kiamat, yang meramalkan Amerika Serikat ikut hancur. Itulah yang membuat pria 43 tahun asal Michigan membawa istrinya yang sedang hamil dan dua anaknya ke "tanah penyelamat" Taiwan.
Seperti dimuat China Post, di Taiwan Kyle mencari nafkah dengan menjual kue gandum. Kehidupannya yang susah membuat istrinya resah. Suatu hari saat pulang kerja, ia menemukan rumah dalam kondisi kosong. Belakangan diketahui, istri dan anak-anaknya telah pulang ke AS.
Meski demikian Kyle tak mau kembali ke negeri asalnya. Ia merasa tertekan tinggal di Negeri Paman Sam, di mana ketenaran dan kekayaan menjadi syarat mutlak kesuksesan. Untuk menunjukkan tekadnya, ia membakar paspornya. Kini Lembaga Imigrasi meminta Kyle secara sukarela meninggalkan Taiwan, sebelum ia terpaksa dipulangkan paksa.
Tak mau ditilang
Sementara di Rusia, seorang pria mati-matian berusaha menghindar dari denda tilang. Dengan alasan, dunia akan segera berakhir.
Pria asal Kemerovo ditilang musim panas kemarin setelah terlibat dalam kecelakaan lalu lintas kecil. Ia berharap kiamat Maya menjadi alasan kuatnya untuk menghindar dari kewajiban membayar US$32 atau sekitar Rp300.000.
Alih-alih menulis cek, pria yang tidak diketahui namanya itu menulis penjelasan mengapa ia tidak mau membayar tilang, dalam 10 lembar kertas.
"Berdasarkan kalkulasinya, pembayaran itu akan sia-sia," kata salah satu hakim daerah pada Moskow Times.
Berkali-kali ia dilaporkan mendatangi petugas pengadilan, membawa skema dan grafik soal kiamat. "Ia mengklaim, jika orang-orang saling berbuat kebaikan satu sama lain dan saling memaafkan, dunia tak jadi kiamat."
Keturunan Maya protes
Rumor kiamat dipicu berakhirnya Kalender Hitung Panjang Bangsa Maya (Long Count), sebuah sistem yang sangat kompleks yang mencakup periode sekitar 5.200 tahun. Menurut keturunan Bangsa Maya, itu sama sekali tak ada kaitannya dengan kiamat.
Mereka memprotes segala kebohongan yang dihembuskan sejumlah orang demi mencari keuntungan. "Kami berbicara menentang kebohongan dan pemutarbalikkan fakta. Yang mengubah budaya kami menjadi alat mencari keuntungan. Mereka tidak mengatakan kebenaran tentang siklus waktu," kata Felipe Gomez, pemimpin aliansi Maya Oxlaljuj Ajpop, seperti dimuat Discovery.
Omong kosong "kiamat"Bangsa Maya berakar dari keyakinan keliru, mengira peradaban kuno itu punya kemampuan sihir untuk meramalkan kiamat. Nyatanya tidak sama sekali.
Siklus akhir kalender Long Count, b'aktun 13 yang akan jatuh pada 21 Desember mendatang justru punya arti penting bagi spiritualitas keturunan Maya.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Oxlaljuj Ajpop, itu berarti akan ada perubahan besar di level pribadi, keluarga dan masyarakat. "Sehingga tercipta harmoni dan keseimbangan antara manusia dan alam."
Mereka membayangkan kondisi kacau balau, saat barang-barang di supermarket dan toko-toko habis diborong, makanan dan air bersih langka, urin diubah sedemikian rupa agar bisa diminum, dan listrik sama sekali tak ada. Sejumlah orang menimbun makanan, obat, bahkan senjata untuk mempertahankan diri.
Situasi ini dimanfaatkan para pengusaha untuk meraup keuntungan, menawarkan alat-alat penyelamatan diri, dari bunker kiamat mewah hingga sekoci atau perahu yang diklaim bisa bertindak sebagai "bahtera Nabi Nuh".
Membakar paspor
Kiamat juga dimanfaatkan sejumlah orang sebagai dalih. Ini salah satunya: seorang pria asal Amerika Serikat menghancurkan dan membakar paspornya . Untuk menunjukkan tekadnya tetap tinggal di negara pulau itu, meski visanya kadaluwarsa enam bulan.
Sebut saja nama pria itu Kyle. Ia mengaku membaca Kitab Suci Maret lalu saat menerima "wahyu" tentang kiamat, yang meramalkan Amerika Serikat ikut hancur. Itulah yang membuat pria 43 tahun asal Michigan membawa istrinya yang sedang hamil dan dua anaknya ke "tanah penyelamat" Taiwan.
Seperti dimuat China Post, di Taiwan Kyle mencari nafkah dengan menjual kue gandum. Kehidupannya yang susah membuat istrinya resah. Suatu hari saat pulang kerja, ia menemukan rumah dalam kondisi kosong. Belakangan diketahui, istri dan anak-anaknya telah pulang ke AS.
Meski demikian Kyle tak mau kembali ke negeri asalnya. Ia merasa tertekan tinggal di Negeri Paman Sam, di mana ketenaran dan kekayaan menjadi syarat mutlak kesuksesan. Untuk menunjukkan tekadnya, ia membakar paspornya. Kini Lembaga Imigrasi meminta Kyle secara sukarela meninggalkan Taiwan, sebelum ia terpaksa dipulangkan paksa.
Tak mau ditilang
Sementara di Rusia, seorang pria mati-matian berusaha menghindar dari denda tilang. Dengan alasan, dunia akan segera berakhir.
Pria asal Kemerovo ditilang musim panas kemarin setelah terlibat dalam kecelakaan lalu lintas kecil. Ia berharap kiamat Maya menjadi alasan kuatnya untuk menghindar dari kewajiban membayar US$32 atau sekitar Rp300.000.
Alih-alih menulis cek, pria yang tidak diketahui namanya itu menulis penjelasan mengapa ia tidak mau membayar tilang, dalam 10 lembar kertas.
"Berdasarkan kalkulasinya, pembayaran itu akan sia-sia," kata salah satu hakim daerah pada Moskow Times.
Berkali-kali ia dilaporkan mendatangi petugas pengadilan, membawa skema dan grafik soal kiamat. "Ia mengklaim, jika orang-orang saling berbuat kebaikan satu sama lain dan saling memaafkan, dunia tak jadi kiamat."
Keturunan Maya protes
Rumor kiamat dipicu berakhirnya Kalender Hitung Panjang Bangsa Maya (Long Count), sebuah sistem yang sangat kompleks yang mencakup periode sekitar 5.200 tahun. Menurut keturunan Bangsa Maya, itu sama sekali tak ada kaitannya dengan kiamat.
Mereka memprotes segala kebohongan yang dihembuskan sejumlah orang demi mencari keuntungan. "Kami berbicara menentang kebohongan dan pemutarbalikkan fakta. Yang mengubah budaya kami menjadi alat mencari keuntungan. Mereka tidak mengatakan kebenaran tentang siklus waktu," kata Felipe Gomez, pemimpin aliansi Maya Oxlaljuj Ajpop, seperti dimuat Discovery.
Omong kosong "kiamat"Bangsa Maya berakar dari keyakinan keliru, mengira peradaban kuno itu punya kemampuan sihir untuk meramalkan kiamat. Nyatanya tidak sama sekali.
Siklus akhir kalender Long Count, b'aktun 13 yang akan jatuh pada 21 Desember mendatang justru punya arti penting bagi spiritualitas keturunan Maya.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Oxlaljuj Ajpop, itu berarti akan ada perubahan besar di level pribadi, keluarga dan masyarakat. "Sehingga tercipta harmoni dan keseimbangan antara manusia dan alam."
Sumber: Vivanews
Referensi Kedua soal Kiamat 2012
Para ilmuwan di Meksiko kembali menemukan prasasti Suku Maya yang memperkuat ramalan akan terjadinya kiamat pada 2012.
Para ilmuwan pernah menemukan prasasti Suku Maya di situs Tortuguero di teluk Tabasco yang sempat menggegerkan dunia karena prasasti itu berisi ramalan terjadinya kiamat pada 2012. Hari kiamat yang berdasarkan interpretasi beberapa kalangan tertera di prasasti itu terkait dengan Bolon Yokte, dewa misterius Suku Maya yang dihubungkan dengan perang dan penciptaan.
Selama ini, prasasti dari Tortuguero merupakan satu-satunya rujukan tentang kiamat 2012. Namun kini, National Institute of Antropology and History di Meksiko mengumumkan bahwa sebenarnya ada satu lagi prasasti yang diperkirakan merujuk pada kiamat 2012. Prasasti itu ditemukan beberapa tahun lalu di situs Comalcalco, sebelah barat Tabasco.
Tak seperti prasasti lainnya, Prasasti Comalcalco berbahan bata merah sehingga disebut Bata Comalcalco. Prasasti itu telah menjadi perbincangan di kalangan ilmuwan akhir-akhir ini. Ada ilmuwan yang mengatakan bahwa teks pada prasasti itu merujuk hari kiamat pada tanggal 21 Desember 2012. Namun, ada pula yang mengatakan 23 Desember 2012. Masih belum jelas.
David Stuart, pakar epigrafi Universitas Texas di Austin, mengatakan, prasasti itu memuat kalender lingkaran, kombinasi posisi hari dan bulan yang berulang tiap 52 tahun. Tanggal yang tertera di prasasti terkait dengan akhir Baktun (periode tiap 394 tahun) ke-13. Angka 13 ialah angka keramat dalam pandangan Suku Maya.
Akhir Baktun ke-13, jika interpretasinya benar, akan jatuh pada 21 Desember 2012, yang boleh jadi merupakan akhir dunia. Namun, Stuart mengatakan bahwa interpretasi itu bisa saja salah. Tanggal yang dimaksud mungkin sudah terjadi pada masa lalu, merujuk kejadian besar di era klasik.
"Tidak ada alasan bahwa itu tidak bisa merujuk tanggal di masa lalu, mendeskripsikan peristiwa di masa klasik. Di samping itu, huruf ketiga pada prasasti sepertinya merujuk pada kata kerja huli, 'Dia datang'. Tak ada penanda masa depan, yang dalam pikiran saya, berarti bahwa tanggal di Comalcalco lebih berupa sejarah daripada masa depan," jelas Stuart, Jumat (25/11/2011).
Apakah benar akan ada kiamat pada 2012? Jawabnya, tak ada yang tahu. Tapi National Institute of Antropology and History telah lama menyatakan bahwa kiamat 2012 yang dikaitkan dengan Suku Maya adalah interpretasi yang kurang tepat. Suku Maya memandang dunia sebagai sebuah siklus, berawal dan berakhir secara berkala, bukan seperti pandangan awam bahwa dunia nantinya akan benar-benar berakhir.
Referensi Kedua soal Kiamat 2012
Para ilmuwan di Meksiko kembali menemukan prasasti Suku Maya yang memperkuat ramalan akan terjadinya kiamat pada 2012.
Para ilmuwan pernah menemukan prasasti Suku Maya di situs Tortuguero di teluk Tabasco yang sempat menggegerkan dunia karena prasasti itu berisi ramalan terjadinya kiamat pada 2012. Hari kiamat yang berdasarkan interpretasi beberapa kalangan tertera di prasasti itu terkait dengan Bolon Yokte, dewa misterius Suku Maya yang dihubungkan dengan perang dan penciptaan.
Selama ini, prasasti dari Tortuguero merupakan satu-satunya rujukan tentang kiamat 2012. Namun kini, National Institute of Antropology and History di Meksiko mengumumkan bahwa sebenarnya ada satu lagi prasasti yang diperkirakan merujuk pada kiamat 2012. Prasasti itu ditemukan beberapa tahun lalu di situs Comalcalco, sebelah barat Tabasco.
Tak seperti prasasti lainnya, Prasasti Comalcalco berbahan bata merah sehingga disebut Bata Comalcalco. Prasasti itu telah menjadi perbincangan di kalangan ilmuwan akhir-akhir ini. Ada ilmuwan yang mengatakan bahwa teks pada prasasti itu merujuk hari kiamat pada tanggal 21 Desember 2012. Namun, ada pula yang mengatakan 23 Desember 2012. Masih belum jelas.
David Stuart, pakar epigrafi Universitas Texas di Austin, mengatakan, prasasti itu memuat kalender lingkaran, kombinasi posisi hari dan bulan yang berulang tiap 52 tahun. Tanggal yang tertera di prasasti terkait dengan akhir Baktun (periode tiap 394 tahun) ke-13. Angka 13 ialah angka keramat dalam pandangan Suku Maya.
Akhir Baktun ke-13, jika interpretasinya benar, akan jatuh pada 21 Desember 2012, yang boleh jadi merupakan akhir dunia. Namun, Stuart mengatakan bahwa interpretasi itu bisa saja salah. Tanggal yang dimaksud mungkin sudah terjadi pada masa lalu, merujuk kejadian besar di era klasik.
"Tidak ada alasan bahwa itu tidak bisa merujuk tanggal di masa lalu, mendeskripsikan peristiwa di masa klasik. Di samping itu, huruf ketiga pada prasasti sepertinya merujuk pada kata kerja huli, 'Dia datang'. Tak ada penanda masa depan, yang dalam pikiran saya, berarti bahwa tanggal di Comalcalco lebih berupa sejarah daripada masa depan," jelas Stuart, Jumat (25/11/2011).
Apakah benar akan ada kiamat pada 2012? Jawabnya, tak ada yang tahu. Tapi National Institute of Antropology and History telah lama menyatakan bahwa kiamat 2012 yang dikaitkan dengan Suku Maya adalah interpretasi yang kurang tepat. Suku Maya memandang dunia sebagai sebuah siklus, berawal dan berakhir secara berkala, bukan seperti pandangan awam bahwa dunia nantinya akan benar-benar berakhir.
Comments